Mohon tunggu...
Priska Devina
Priska Devina Mohon Tunggu... -

Buat saya, Menulis itu membebaskan.\r\nMemerdekakan hati dan jiwa yang terkurung aturan.\r\nMenerjemahkan setiap peristiwa untuk jadi pembelajaran hidup, kita sendiri.....\r\nhttp://noteofpriska.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Sampoerna - Museum Sang Pemimpi

6 September 2012   16:56 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:50 465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Mereka berjualan sembako di sebuah gubuk kecil, dan Bapak Lim bekerja di pabrik rokok.
Hasil kerja keras mereka sedikit demi sedikit mereka kumpulkan, lalu disimpan di dalam batangan bambu warung kecil mereka. (Tidak taruh di Bank, karena waktu itu, Bank hanya melayani kalangan menengah yang cukup kaya).


Btw, saking hidup mereka sederhana, warungnya pun bukan milik mereka,

tapi hanya mampu mereka sewa.

Cikal bakal perusahaan Sampoerna yang meraksasa ini, awalnya adalah pasangan Lim dan istri.

Mereka berdua, bahu membahu, meracik, melinting, dan membungkus rokok buatan mereka.
30 persen penjualan Sampoerna dibantu via distribusi warung warung kecil yang banyak kita lihat di pinggir jalan atau desa.
Di warung, kretek bisa dijual lepasan alias satu batang per satu batang, untuk pembeli yang punya uang hanya pas pas an. Replika warung pun ditaruh dalam museum, ini menunjukkan bagaimana sang penata menghormati bagian ekonomi yang sangat berperan dalam bisnis mereka.

Koleksi museum lumayan lengkap.

Ada beberapa contoh cengkeh dan tembakau di sana, termasuk cengkeh dari Madagaskar (hayo loh, ini beneran Madagaskar, bukan judul film).
Tadinya saya berpikir semua cengkeh itu sama aja.

Tapi ternyata, beda cengkeh, beda wanginya.

Cara beda innya: cengkeh mesti dipetek dikit, baru keluar wanginya. Dan menurut saya, cengkeh dari Bali yang paling ok. Wanginya seperti bunga!
Karena tidak pernah pernah suka dengan yang namanya rokok, hanya sedikit sekali yang saya tahu soal rokok.
Baru hari ini saya tahu, rokok itu campuran dari cengkeh dan tembakau yang dicacah.
Idiiiih... Anak kecil aja tahu kali ya. Untung ada museum ya, jadi tambah pinter hehe...

Di bagian lain dalam museum juga dipajang beberapa mesin cetak bungkus rokok dan beraneka bungkus rokok keluaran Sampoerna. Termasuk yang hanya dijual keluar negri.

Tahun ini adalah tahun ke 99 Sampoerna, oleh karena itu, akan ada edisi bungkus eksklusif '99' berwarna emas untuk rokok Djie Sam Soe. Ini akan menjadi koleksi langka.
Saya akan mencari nya.
Untuk koleksi.
Walaupun, saya bukan penggemar rokok.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun