Mohon tunggu...
Priscilla Nethania
Priscilla Nethania Mohon Tunggu... Penulis - An undergraduate student

“words are our most inexhaustible source of magic”

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mungkinkah Globalisasi Pemicu Redupnya Kearifan Lokal Bangsa?

18 Februari 2021   09:31 Diperbarui: 18 Februari 2021   09:37 963
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Walaupun globalisasi memberikan dampak positif bagi Indonesia, kearifan lokal harus tetap kokoh dan mengakar sebagai budaya bangsa. Tantangan akibat globalisasi seharusnya dijadikan kawan, dan bukan lawan dengan mengambil aspek-aspek positif yang dapat bermanfaat bagi kearifan lokal bangsa. Globalisasi menciptakan masyarakat yang semakin dinamis, kreatif, dan aktif. 

Sifat masyarakat yang demikian dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan dan melestarikan kearifan lokal agar semakin menarik dan tidak dilupakan. Strategi utama yang patut digunakan dalam menghadapi tantangan akibat globalisasi adalah tetap memperkuat akar kebangsaan. 

Jika tantangan globalisasi bisa dihadapi dengan sikap yang benar, justru kehadiran globalisasi tidak akan memberikan masalah bagi kearifan lokal, sebaliknya semakin memperkenalkan budaya-budaya yang ada di Indonesia.

Melihat betapa besarnya pengaruh globalisasi sebagai ancaman sekaligus tantangan yang dapat melunturkan nilai-nilai kearifan lokal bangsa, diperlukan pengembangan dan pelestarian kearifan lokal yang saat ini masih bertahan di masyarakat. 

Untuk mempertahankan kearifan lokal, diperlukan prospek masa depan yang dipengaruhi oleh pengetahuan masyarakat, inovasi teknologi di dalam komunitas, permintaan pasar, serta pemanfaatan keanekaragaman hayati di lingkungan sekitar. 

Dalam upaya menjaga dan melestarikan kearifan lokal dalam masyarakat, beberapa cara yang dapat dilakukan oleh anggota masyarakat adalah terus mempelajari setiap budaya-budaya yang ada. Di dalam lingkungan sekitar, pasti ada budaya-budaya unik yang menarik untuk terus dipelajari dan dipraktikan dalam kehidupan. Upaya ini akan membantu menjaga kelestarian kearifan lokal di Indonesia.

Selain itu, pengenalan budaya kepada orang-orang yang belum mengenal atau kepada generasi penerus juga dapat dilakukan agar kearifan lokal dapat tetap bertahan di masyarakat. Penggalian potensi kearifan lokal juga salah satu cara lain yang dapat mengoptimalkan potensi budaya dari kearifan lokal. Contohnya adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia, pelestarian alam, membangun solidaritas antar sesama, dan lain-lain. 

Hal demikian dapat membantu menggali potensi kearifan lokal di Indonesia agar semakin menghasilkan suatu pengaruh yang positif bagi kemajuan bangsa. Secara nasional, upaya pelestarian kearifan lokal dapat dilakukan dengan menyelenggarakan pagelaran seni daerah, pentas kebudayaan, dan acara-acara lain yang dapat mendukung kearifan lokal di Indonesia. Jika upaya di atas dapat dilakukan dengan baik, globalisasi dapat mudah dihadapi oleh Indonesia tanpa harus kehilangan jati diri bangsa.

Nilai-nilai yang terdapat dalam kearifan lokal juga dapat bermanfaat dalam upaya pemberdayaan komunitas melalui aktor pemberdayaan. Pemberdayaan komunitas memiliki arah untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia, contohnya meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan, pengentasan kemiskinan, dan lain-lain. Proses pemberdayaan komunitas ini dapat membentuk masyarakat yang mandiri dalam berpikir, bertindak, dan mengendalikan hal yang mereka lakukan.

Tujuan dari pemberdayaan komunitas ini adalah untuk memperbaiki kehidupan masyarakat, pendidikan, kelembagaan, pendapatan, dan lingkungan yang juga dapat mengarah pada pengembangan potensi kearifan lokal.  Pemberdayaan komunitas dapat mengembangkan potensi yang ada di dalam masyarakat dan diharapkan dapat menyelesaikan masalah antar komunitas. 

Pemberdayaan komunitas yang dilakukan oleh pemerintah, badan swasta serta masyarakat juga harus didasari oleh nilai-nilai kearifan lokal yaitu dalam pengembangan sumber daya manusia atau pelestarian alam yang akhirnya akan membawa dampak positif bagi masyarakat. Pemerintah beserta aktor pemberdayaan lainnya dapat memanfaatkan nilai kearifan lokal untuk melakukan pemberdayaan di suatu lingkungan masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun