"Ojo Kuminter Mundak Keblinger, ojo Cidra Mundak Cilaka" Pernahkah Anda mendengar ungkapan tersebut? Ya, kalimat di atas adalah bunyi sebuah filosofi Jawa yang memiliki makna "Jangan merasa paling pandai agar kau tidak salah arah; jangan suka berbuat curang agar kau tidak celaka." Baik filosofi, tulisan daerah, rumah adat, pakaian tradisional, dan hal-hal berbau budaya dan daerah lainnya merupakan salah satu bentuk kearifan lokal yang dimiliki Indonesia.
Kearifan lokal merupakan sebuah identitas di dalam suatu bangsa yang dapat menyebabkan bangsa itu menyerap, dan mengolah kebudayaan yang berasal dari bangsa lain untuk dijadikan kemampuan sendiri. Identitas ini akan disesuaikan dengan pandangan hidup masyarakat sekitar agar tidak terjadi pergeseran nilai.
Kearifan lokal juga dapat didefinisikan sebagai pandangan hidup dan pengetahuan serta strategi kehidupan masyarakat dalam bentuk aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat lokal demi menjawab berbagai permasalahan dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari mereka. Istilah kearifan lokal dalam bahasa inggris yaitu "local wisdom" atau diartikan sebagai pengetahuan atau gagasan-gagasan setempat yang memiliki sifat bijaksana serta bernilai baik, dan "local knowledge" atau diartikan sebagai kecerdasan setempat.
Kearifan lokal ini terdiri dari sebuah adat dan kebiasaan yang sudah ditanamkan dalam setiap kehidupan masyarakat dan diwariskan turun temurun hingga keberadaannya masih dipertahankan hingga saat ini.
Di dalam kehidupan masyarakat, kearifan lokal adalah sesuatu yang sangat penting dan sudah melekat di dalam setiap masyarakat. Dengan adanya kearifan lokal, masyarakat dapat menggunakan cara-cara tersendiri mereka dalam mengelola lingkungan tempat tinggal dan alam yang ada di sekitar. Di dalam kearifan lokal, sudah terkandung nilai-nilai dan kepercayaan yang dianut oleh masyarakat sehingga sudah tidak dapat terlepaskan.
Peran penting kearifan lokal bagi masyarakat juga tidak hanya di dalam satu bidang saja. Kearifan lokal mencakup sebagian besar aspek kehidupan masyarakat yang dapat bermanfaat bagi mereka.
Manfaat dari kearifan lokal ini adalah yang pertama dalam hal pengelolaan sumber daya alam, lalu pengembangan sumber daya manusia, pengembangan kebudayaan dan ilmu pengetahuan, juga memiliki beberapa makna baik secara sosial, etika dan moral serta politik.
Zaman semakin berkembang, perubahan terus terjadi. Kedua hal yang tidak dapat terelakkan ini membentuk sebuah globalisasi. Istilah ini memiliki makna yaitu penyebaran produk, teknologi, informasi, budaya, dan masih banyak lagi ke berbagai negara tanpa batas yang nyata. Pengaruh globalisasi di era modern ini tentu memberikan sedikit banyak pengaruh bagi eksistensi kearifan lokal yang ada di masyarakat.
Produk globalisasi seperti teknologi yang sudah banyak digunakan masyarakat memberikan beberapa masalah bagi kearifan lokal bangsa. Misalnya, penggunaan teknologi untuk penebangan pohon ilegal dapat mengakibatkan gangguan pada keseimbangan alam sehingga menyebabkan perubahan iklim, krisis air bersih, polusi udara, dan lain-lain.
Lalu, dengan banyak munculnya produk-produk luar negeri hasil teknologi yang unik membuat produk karya kearifan lokal menjadi semakin tertinggal dan tidak mampu bersaing. Jika dibiarkan begitu saja, hakikat kearifan lokal sebagai suatu identitas bangsa dapat luntur dan hilang.
Walaupun globalisasi memberikan dampak positif bagi Indonesia, kearifan lokal harus tetap kokoh dan mengakar sebagai budaya bangsa. Tantangan akibat globalisasi seharusnya dijadikan kawan, dan bukan lawan dengan mengambil aspek-aspek positif yang dapat bermanfaat bagi kearifan lokal bangsa. Globalisasi menciptakan masyarakat yang semakin dinamis, kreatif, dan aktif.
Sifat masyarakat yang demikian dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan dan melestarikan kearifan lokal agar semakin menarik dan tidak dilupakan. Strategi utama yang patut digunakan dalam menghadapi tantangan akibat globalisasi adalah tetap memperkuat akar kebangsaan.
Jika tantangan globalisasi bisa dihadapi dengan sikap yang benar, justru kehadiran globalisasi tidak akan memberikan masalah bagi kearifan lokal, sebaliknya semakin memperkenalkan budaya-budaya yang ada di Indonesia.
Melihat betapa besarnya pengaruh globalisasi sebagai ancaman sekaligus tantangan yang dapat melunturkan nilai-nilai kearifan lokal bangsa, diperlukan pengembangan dan pelestarian kearifan lokal yang saat ini masih bertahan di masyarakat.
Untuk mempertahankan kearifan lokal, diperlukan prospek masa depan yang dipengaruhi oleh pengetahuan masyarakat, inovasi teknologi di dalam komunitas, permintaan pasar, serta pemanfaatan keanekaragaman hayati di lingkungan sekitar.
Dalam upaya menjaga dan melestarikan kearifan lokal dalam masyarakat, beberapa cara yang dapat dilakukan oleh anggota masyarakat adalah terus mempelajari setiap budaya-budaya yang ada. Di dalam lingkungan sekitar, pasti ada budaya-budaya unik yang menarik untuk terus dipelajari dan dipraktikan dalam kehidupan. Upaya ini akan membantu menjaga kelestarian kearifan lokal di Indonesia.
Selain itu, pengenalan budaya kepada orang-orang yang belum mengenal atau kepada generasi penerus juga dapat dilakukan agar kearifan lokal dapat tetap bertahan di masyarakat. Penggalian potensi kearifan lokal juga salah satu cara lain yang dapat mengoptimalkan potensi budaya dari kearifan lokal. Contohnya adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia, pelestarian alam, membangun solidaritas antar sesama, dan lain-lain.
Hal demikian dapat membantu menggali potensi kearifan lokal di Indonesia agar semakin menghasilkan suatu pengaruh yang positif bagi kemajuan bangsa. Secara nasional, upaya pelestarian kearifan lokal dapat dilakukan dengan menyelenggarakan pagelaran seni daerah, pentas kebudayaan, dan acara-acara lain yang dapat mendukung kearifan lokal di Indonesia. Jika upaya di atas dapat dilakukan dengan baik, globalisasi dapat mudah dihadapi oleh Indonesia tanpa harus kehilangan jati diri bangsa.
Nilai-nilai yang terdapat dalam kearifan lokal juga dapat bermanfaat dalam upaya pemberdayaan komunitas melalui aktor pemberdayaan. Pemberdayaan komunitas memiliki arah untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia, contohnya meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan, pengentasan kemiskinan, dan lain-lain. Proses pemberdayaan komunitas ini dapat membentuk masyarakat yang mandiri dalam berpikir, bertindak, dan mengendalikan hal yang mereka lakukan.
Tujuan dari pemberdayaan komunitas ini adalah untuk memperbaiki kehidupan masyarakat, pendidikan, kelembagaan, pendapatan, dan lingkungan yang juga dapat mengarah pada pengembangan potensi kearifan lokal. Pemberdayaan komunitas dapat mengembangkan potensi yang ada di dalam masyarakat dan diharapkan dapat menyelesaikan masalah antar komunitas.
Pemberdayaan komunitas yang dilakukan oleh pemerintah, badan swasta serta masyarakat juga harus didasari oleh nilai-nilai kearifan lokal yaitu dalam pengembangan sumber daya manusia atau pelestarian alam yang akhirnya akan membawa dampak positif bagi masyarakat. Pemerintah beserta aktor pemberdayaan lainnya dapat memanfaatkan nilai kearifan lokal untuk melakukan pemberdayaan di suatu lingkungan masyarakat.
Penerapan nilai kearifan lokal dalam pemberdayaan komunitas harus diterapkan karena cara ini dapat memudahkan koordinasi antar individu, mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang berkelanjutan, memperbaiki kehidupan masyarakat di bidang ekonomi maupun sosial, pemanfaatan sumber daya alam yang positif, dan proses pembangunan lingkungan yang lebih demokratis.
Contoh pemberdayaan komunitas yang ada di Indonesia adalah pengembangan potensi di sebuah desa dalam berbagai bidang sehingga kearifan lokal yang ada di budaya tersebut dapat berguna bagi perbaikan kehidupan ekonomi desa menjadi semakin sejahtera.
Kearifan lokal harus dimanfaatkan dan dilestarikan dengan baik. Tanpa adanya kearifan lokal, suatu bangsa tidak memiliki identitas atau ciri khas yang dapat menjadi kebanggaannya. Pengembangan potensi kearifan lokal juga berada di tangan kita sendiri.
Jika kita mampu melakukan upaya pelestarian kearifan lokal melalui pemberdayaan komunitas yang kita lakukan bersama dengan pemerintah, kearifan lokal Indonesia akan semakin dikenal oleh mata dunia dan eksistensinya menjadi sesuatu yang sangat berharga bagi bangsa.
Tantangan di dalam globalisasi juga tidak akan menjadi masalah jika kita mampu menyikapi globalisasi tersebut sebagai peluang untuk semakin mengembangkan kearifan lokal. Bertindak demi bangsa bukanlah hal yang dapat ditunda. Jangan sampai globalisasi memakan kebanggaaan Indonesia lewat pengaruh budaya lain. Pilihannya hanya ada dua: bergerak sekarang atau mati sebelum berperang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H