Mohon tunggu...
Lo Priscilla Dian
Lo Priscilla Dian Mohon Tunggu... Administrasi - FLUENT IN SARCASM

Menulis dan Menulis sampai Jari jemari berjalan sesuai kata hati

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Miris, Bocah Ini Bangga Foto "Selfie" setelah Tidur bersama Sang Pacar

5 Maret 2016   11:01 Diperbarui: 4 April 2017   17:02 34981
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Sumber: Facebook pengguna"][/caption]

Miris! Entah apa yang ada di pikiran sang bocah, pada 2 Maret 2016 ia dengan bangga memamerkan kebersamaanya dengan sang pacar di dalam kamar dan mengunggahnya ke media sosial. Tak jelas apa alasannya mengunggah, namun dalam waktu satu hari saja, foto unggahannya menuai banyak kecaman dari netizen.

Kenakalan remaja jaman sekarang sudah sangat sulit untuk ditoleransi, Pergaulan yang salah justru dengan bangga dipamerkan hanya untuk kesan "kekinian" belaka. Kenakalan remaja dipengaruhi oleh berbagai macam lingkup, baik keluarga maupun ranah sekolah. Lalu, apa yang membuat seorang perempuan yang saya tafsir baru berusia 12 tahunan ini sangat bangga memamerkan sebuah bentuk dari perzinahan? 

Segala bentuk kenakalan sudah sepatutnya dihindari, Bahkan ketika kenakalan sudah melindas moral anak-anak, tak jarang beberapa dari mereka masih merasa ketakutan jika ketahuan melakukan berbagai macam perbuatan tak terpuji dan sebisa mungkin menjauhkan diri dari pandangan guru atau orang tua mereka, misalnya melakukan hubungan seksual, merokok, tawuran, dan penggunaan obat-obatan terlarang.

Tapi mungkin era "kucing-kucingan" sudah tak lagi berlaku. Nyatanya, moral anak jaman sekarang semakin parah. Mereka dengan bangga memamerkan kesalahan. Mengumbarnya dengan bangga adalah salah satu dari sekian banyak contoh yang ada. Orang dewasa pun tak pantas mengunggah hal seperti ini, apalagi anak SMP? Hilang ke mana moral mereka? Indonesia bukan Barat, nilai-nilai dan moral masih dipegang teguh oleh masyarakatnya.

Siapa yang patut untuk disalahkan? Tentu mencari titik permasalahan tak semudah membalikkan telapak tangan. Peran orang tua, guru, dan lingkungan sekitar sangatlah penting. Miris rasanya jika melihat anak jaman sekarang sudah mengerti hal-hal yang seharusnya belum mereka ketahui. Sudahkah perzinahan tak dianggap tabu lagi? Apakah karena sinetron yang tak layak semakin merajalela dan akses internet kian terbuka lebar? 

Sebelum masuk ke kasus lebih lanjut, saya sempat mengikuti "keseharian" yang ia unggah ke media sosial dan tampaknya cukup mudah bagi kita menarik kesimpulan seberapa jauh bocah ini melangkah ke jalan yang salah.

[caption caption="Sumber: Facebook pengguna"]

blur2-56da5bb0179373a70ce15364.jpg
blur2-56da5bb0179373a70ce15364.jpg
[/caption]

Ini adalah foto yang diambil dalam sebuah kamar tidur. Tampak kedua anak tersebut memakai selimut dan berfoto mesra layaknya orang dewasa. Parah! Hal semacam ini jelas tak layak diunggah ke media sosial. Paradigma yang salah sebagai satu tolok ukur "kekinian" kian meresahkan masyarakat.

Perhatikan Gambar berikut :

[caption caption="Sumber foto: facebook.com"]

[/caption]Diketahui, bocah tersebut berasal dari Cilamaya dan duduk di bangku SMP. Dalam sebuah unggahannya ke media sosial, tampak ia sedang memakai seragam SD. Namun, foto tersebut tampaknya diambil ketika tahun 2015. Berdasarkan berbagai Komentar, beberapa netizen mengaku tahu bahwa ia duduk di bangku SMP. Mungkin, Ia baru memasuki bangku SMP dan duduk di kelas 7 karena pada tahun 2015, ia masih  berseragam SD. Tetapi belum jelas kebenaran dan keberadaanya apakah benar ia sudah SMP atau jangan-jangan masih SD? Karena tak sedikit foto yang ia unggah masih berseragam putih-merah seperti berikut ini : 

[caption caption="Sumber: Facebook pengguna"]

blur3-56da5bfdd6937326117a6550.jpg
blur3-56da5bfdd6937326117a6550.jpg
[/caption]

Sungguh miris. Tak terbayang bagaimana perasaan kedua orang tuanya jika mengetahui bahwa anak perempuannya sudah terlampau jauh mengikuti arus kenakalan remaja yang gila ini!

Masih ada lagi yang membuat Anda naik pitam, Lihat saja foto sebagai berikut ini :

[caption caption="Sumber: Facebook pengguna"]

blur4-56da5bd2ad7e61a0058b456a.jpg
blur4-56da5bd2ad7e61a0058b456a.jpg
[/caption]

Nakal adalah satu kata yang sudah berbeda makna dimasa sekarang. Di era lampau, ketika seorang anak di cap "Nakal" maka mereka merasa dikucilkan dan dijauhi oleh teman-temannya namun di jaman sekarang, Nakal seolah menjadi salah satu mata uang yang dipakai anak-anak agar mendapatkan banyak teman dan pengakuan. Gadis belia ini bahkan sempat membalas beberapa komentas pedas dari Netizen dan ia membalas dengan kata " Munafikkk..! "

Tunggu, Jika boleh saya berpendapat dan memiliki pandangan, Bagaimana si anak bisa dengan lancar melontarkan sebuah penghakiman bahwa orang-orang yang memberi komentar padanya adalah kemunafikan. Lalu apakah ia merasa bahwa hal yang ia lakukan adalah sebuah kewajaran ? lalu apakah orang yang meluruskannya berarti munafik?

Melakukan hubungan seks di usia dini dan diluar nikah kini dianggap wajar oleh seorang gadis berumur belasan tahun, dan menganggap bahwa semua orang yang mengomentarinya adalah munafik. Sedangkan munafik sendiri dapat diartikan sebagai suatu perkataan yang tidak sesuai dengan perbuatan. Jadi apakah berarti dia menganggap semua orang sama seperti dia, hanya dia bersikap lebih terbuka dan orang lain adalah munafik? Patut dicermati!

Belum lagi, Anda akan kian geleng kepala jika Anda melihat foto yang satu ini :

[caption caption="Sumber: Facebook pengguna"]

blur5-56da5c5dd6937351117a6550.jpg
blur5-56da5c5dd6937351117a6550.jpg
[/caption]

Lihat saja perawakannya. Badannya masih mungil dan kecil. Seharusnya ia masih menikmati masa bermainnya bersama anak-anak bukan mengalami pendewasaan yang tak seharusnya seperti ini.

Bagaimana Peran pemerintah dalam menyikapi berbagai macam kesalahpahaman paradigma para remaja mengenai standar "kekinian" itu sendiri? Bagaimana Anda menyikapi kasus seperti ini? Saya berharap, baik orang tua, sekolah, lingkungan, dan pemerintah sama-sama bergandeng tangan untuk menjadikan anak-anak bangsa Indonesia cerdas, bermoral, dan berbudi luhur.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun