Kedisiplinan dalam mencatat ide ini saya terapkan supaya saya bisa mendokumentasikan ide-ide saya. Dalam disiplin diri ini juga saya belajar kepemimpinan, dimana saya memimpin diri saya untuk berkarya.
Dalam melatih diri ini tentu saja saya mengalami kesulitan. Ketika saya menggambar atau menyampaikan ide, saya tidak percaya diri terhadap karya saya sendiri. Bahkan saya kerap tidak berani untuk mempublikasikan karya saya.Â
Beruntungnya, saya memiliki teman-teman yang supportive, saya menceritakan rasa minder saya dan mereka memberikan feedback yang membangun kepercayaan diri saya.
Berlatih dan terus berlatihÂ
Tahun 2022, saya mendapatkan tugas dari kantor saya untuk menciptakan animasi edukasi anak dan saya diberi tanggungjawab sebagai pencari ide dan penulis naskah. Hal ini tentunya tidak saya dapatkan secara instant.Â
Dari keberanian saya berkarya dan menyampaikan ide-ide kreatif saya mendapatkan kepercayaan ini. Animasi ini berjudul Baby Vampy yang tayang setiap minggu di YouTube Komsos Keuskupan Agung Semarang.
Membuat animasi setiap minggu tentu memiliki tantangan tersendiri seperti bagaimana ide-ide saya terus mengalir supaya Baby Vampy ini terus hidup. Untuk itu saya kembali belajar bagaimana membuat animasi, belajar dari seniman-seniman lain, mempelajari film animasi dan menganalisis bagaimana film tersebut bisa menarik.Â
Selain itu saya melatih diri menjadi pendengar yang baik, saya mendengarkan banyak kisah dan melihat kisah tersebut dari berbagai sisi. Karena saya yakin setiap kisah itu menarik dan mampu memicu saya untuk menciptakan cerita yang baru.
Berbagi ilmu
Dalam berbagai kesempatan saya diberi kepercayaan untuk sharing bagaimana membuat konten di media sosial dan konten yang ramah anak. Berbagi ilmu ini juga menjadi kesempatan saya untuk mempublikasikan karya saya, sharing, dan mendapatkan insight dari peserta yang hadir. Berbagi ilmu ini juga merupakan sarana untuk menempa kepercayaan diri saya dalam berhadapan dengan banyak orang.Â