Mohon tunggu...
Priscilia Chandrawira
Priscilia Chandrawira Mohon Tunggu... -

Penulis penderita penyakit malas akut\r\nhttp://smallcandles.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Puisi

(FiksiHorror) Aroma

13 Mei 2011   13:54 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:45 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Harus kuakui, aku kesepian… dan aroma semata tak sanggup menghapus kesendirian itu. Tidak juga A Long yang kini kian diam dan kian jauh….

* * *

Aroma Jiajia lagi, dan aku sudah lelah memanggilnya. Aku berbaring di kursi goyangku. Senyap. Tanpa suara. Sampai bunyi engsel pintu karatan terdengar olehku saat A Long masuk ke rumah.

“A Long,” panggilku. “Bisa tolong bawakan Jiajia ke pangkuanku? Aku ingin menyentuhnya, memeluknya….”

Sunyi lama. Lantas A Long berkata pelan, “Jiajia… sedang main ke luar.” Kata-kata itu dingin bak jarum-jarum es dan tersendat bagaikan dahak di ujung tenggorokan.

Main ke luar?

“Tidak mungkin. Jiajia ada di dekatku,” kataku.

“Pa, mata Papa sudah tidak bisa melihat, bagaimana bisa menyimpulkan kalau Jiajia ada di dekat Papa?” A Long berkelit lagi.

“Aku… aku mencium baunya!” kataku membela diri. “Aku jelas-jelas mencium aromanya, di sini, di dekatku!”

Sunyi lagi. A Long tak berkata-kata.

Aroma itu semakin kuat, ah, semakin tajam, semakin dekat… seolah menyatu denganku, dengan tubuh rentaku…. Aroma itu… aroma itu melekat pada tiap jengkal kulitku. Tidak, bukan… aroma itu… memancar dari pori-poriku….

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun