Mohon tunggu...
Prisa Paru
Prisa Paru Mohon Tunggu... -

Suka menulis dan sedang mengambil konsentrasi di pendidikan Teknik Kima di salah satu Universitas Swasta di Bandung

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sabda Adalah Titah dan Tetap

7 Maret 2016   14:56 Diperbarui: 7 Maret 2016   18:03 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

 

Bumi nya gaduh namun dia teduh

Langitnya gemuruh namun dia rapuh

Seperti burung dalam sangkar

Seperti akar yang tetap mengakar

Diam, sepi, senyap

 

Ingin raga menjadi tandu

Namun jiwa tak mau beradu

Berdiri saat kawannya berlari

Diam saat lawannya bersuara

Hasrat terkubur waktu

 

Menancap tombak di tanah basah

Menulis kata di pasir pantai

Membuka tangan meraih angin

Bermimpi di depan cermin

 

Sssssstttt,,,,,,,,,,,,,,,,,

Biarkan Sabda tetap menjadi Kata

Kata menggurat fakta

Tutup matamu

Sumbat telingamu

Masuk dalam jiwamu

Sang Maha sedang bertitah

Titah tanpa bentuk

Titah tanpa suara

 

Sssstttttttttt……

Daun itu di pohon

Akar itu di tanah

Burung itu terbang

Ular itu merayap

Wanita itu mengandung

Tak akan ada daun tanpa akar

Tak akan ada akar tanpa tanah

Tak ada ular membelah langit

Taka ada pria mengandung

 

Karna selamanya Sabda adalah TETAP

 

Namun daun mati jika akar tak memanjang

Burung diam jika sayap tak mengepak

Tak ada anak tanpa pria dan wanita

 

Karena Sabda adalah TITAH

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun