Yang pasti, pakaian terbaik itu adalah pakaian yang bersih dan menutup aurat. Dan tak lupa hal paling disukai Rasulullah SAW adalah memakai wangi-wangiaan. Itu adalah inspirasi yang bisa kita dapatkan dari meneladani beliau.
Tetapi bagaimana jika kita tak punya pakaian itu semua? Dalam riwayat lain, ada sebuah kisah dari Hasan dan Husain yang merupakan cucu Rasulullah SAW. Pernah suatu ketika Hasan dan Husain tak punya pakaian baru untuk Idulfitri. Padahal hari raya tiba sebentar lagi. Keduanya bertanya pada Fatimah Azzahra (ibunya), kenapa kok masih belum punya baju baru padahal anak-anak di Madinah sudah punya baju baru.
Sang Ibu memberi alasan bahwa baju mereka masih berada di tukang jahit.
Setiap Hasan dan Husain bertanya hal yang sama, Fatimah Azzahra hanya bisa menjawab hal yang sama. Sampai-sampai putri Rasulullah SAW tersebut menangis karena tidak punya uang untuk menyiapkan baju baru bagi kedua anaknya.
Singkat cerita, tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu. Tamu itu mengaku sebagai tukang jahit yang membawakan hadiah pakaian untuk Hasan dan Husain. Fatimah menerima hadiah itu tanpa curiga apa pun.
Keesokan harinya bakda Subuh, Rasulullah SAW yang memang sangat sayang pada cucunya datang dan menggendong kedua cucunya yang sudah memakai pakaian baru tersebut. Fatimah menceritakan soal tukang jahit itu. Rasulullah pun berkata bahwa tukang jahit itu adalah malaikat Ridwan yang datang dari surga.
Hikmah dari kisah ini adalah tidak semua orang bisa mendapatkan pakaian yang baru. Ada orang-orang yang makan saja susah. Boro-boro beli baju. Karena itu, jika kita mengetahuinya, mampukah kita menjadi "malaikat Ridwan" bagi mereka untuk bisa membuat mereka merasakan kebahagiaan yang sama saat lebaran tiba?
Wallahualam bishowab.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H