Mohon tunggu...
Pringadi Abdi Surya
Pringadi Abdi Surya Mohon Tunggu... Penulis - Pejalan kreatif

Lahir di Palembang. Menulis puisi, cerpen, dan novel. Instagram @pringadisurya. Catatan pribadi http://catatanpringadi.com Instagramnya @pringadisurya dan Twitter @pringadi_as

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Review Film Jilbab Traveler: Love Story Sparks in Korea

5 April 2023   21:50 Diperbarui: 5 April 2023   22:03 1588
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Blog Yuleh Jurnal

Di Indonesia, Rania banyak berinteraksi dengan Ilhan (Giring) yang bergiat di komunitas sosial. Keluarganya pun menjodoh-jodohkan Ilhan dengan Rania.

Sampai suatu hari, Rania menerima undangan Writer in Residence di Gangwon, Korea Selatan. Rania ragu, lalu sang ibu membujuk Rania kembali agar menerima undangan itu. 

Nah, perjalanan Rania Korea inilah yang kembali mempertemukan Rania dengan Hyun Geun. Cinta segitiga pun terjadi antara Rania dengan Hyun Geun dan Ilhan. Sebagai laki-laki, Ilhan pun terusik dan akhirnya memberanikan diri naik pesawat (yang menjadi ketakutannya) menuju Korea untuk menyusul Rania.

Siapakah yang Rania pilih? Ilhan atau Hyun Geun? Nggak asik lah kalau kuceritakan sekarang. Jadi teman-teman silakan nonton di Netflix, ya!

Sumber: Blog Yuleh Jurnal
Sumber: Blog Yuleh Jurnal

Sebagai sebuah film, Perjalanan Musliman ini cukup bagus. Plotnya terjalin dengan baik. Hadirnya Ringgo terutama menjadi nilai tambah. Pengalamannya berakting memperlihatkan kualitasnya dalam mencairkan suasana yang membuat kita tertawa. 

Film ini pun mengaduk emosi kita sejak awal, tatkala Rania kehilangan ayahnya. Jujur, saya ikut menangis. Pernah nggak sih kamu membayangkan ditinggal orang tuamu tatkala kamu berada di tempat yang jauh? Tak bisa kembali dengan segera untuk menemani saat-saat terakhirnya?

Film Jilbab Jilbab Traveler Love Sparks in Korea ini membawa pesan yang luar biasa. Dari sisi perempuan, status sebagai muslimah yang taat tak berarti menghalangi cita-cita. Tak ada sentuhan tangan di film ini. Tak ada baju-baju terbuka. Semuanya islami. Bunga Citra Lestari sukses memerankan Rania yang punya sikap, tetapi menyimpan kegalauan. Mata BCL terlihat mampu berbicara.

Kalaulah ada yang saya kritik adalah bagaimana karakterisasi/penokohan di film ini. Tokoh Rania agaknya sulit kita temukan di dunia nyata. Tetapi itu boleh dilakukan, sebab ya, syarat tokoh fiksi memang tidak seharusnya moderat. 

Dia harus punya beberapa sikap di titik ekstrem. Seperti misalnya ketika Rania tak terima Hyun Geun menyebut Korea lebih indah dari Indonesia. Jarang-jarang kan kita mendapatkan jawaban Ijen untuk referensi tempat yang indah, bukan Lombok, Labuan Bajo, atau Raja Ampat misalnya.

Untuk tokoh Hyun Geun sendiri yang saya sayangkan. Kenapa kok nggak cari aktor Korea asli? Bukannya menjelekkan akting Morgan Oey, tapi sebagai penonton, saya belum cukup percaya bahwa Morgan adalah orang Korea di film itu. Selain itu, tidak ada masalah. Film ini cukup ringan ditonton sebagai film keluarga. Tabik!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun