Bagian terserunya adalah apabila kami sudah melaju memasuki daerah perkotaan Palembang. Bagi anak-anak, naik truk berkeliling kota itu sambil takbiran tidak ada duanya. Sayangnya ini jarang terjadi di kemudian hari karena masalah perizinan. Truk takbiran tidak boleh masuk kota. Mungkin takut rusuh atau celaka. Entahlah.
Sumber: Kompas
Itulah beberapa hal yang menjadi nostalgia masa kecilku saat bulan puasa. Sebenarnya masih banyak yang lain tentang bagaimana dulu kami sekeluarga selalu membuat kue-kue lebaran bersama, pinjam-meminjam alat antartetangga, yang kebiasaan ini sekarang sudah sulit ditemui karena sudah mudah membeli kue-kue itu di pasar. Bagaimana dengan di kampung halamanmu, masa kecilmu, adakah juga yang berkesan buatmu?
Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!