Mohon tunggu...
Pringadi Abdi Surya
Pringadi Abdi Surya Mohon Tunggu... Penulis - Pejalan kreatif

Lahir di Palembang. Menulis puisi, cerpen, dan novel. Instagram @pringadisurya. Catatan pribadi http://catatanpringadi.com Instagramnya @pringadisurya dan Twitter @pringadi_as

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Memento di Danau Toba

2 November 2021   22:19 Diperbarui: 6 November 2021   14:42 396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pantai Bulbul. Dokumentasi pribadi.

Saat hari terakhir, ketika sebagian peserta sudah pulang lebih dulu, aku memutuskan untuk melakukan perjalanan sendirian. Tujuanku tentu saja mencari air terjun dan berkeliling Kota Balige. Tapi tak kudapatkan sewa motor dari pihak agen perjalanan yang menemani kami semua. Perjalanan sendiri itu adalah hobi karena di situlah aku jadi lebih bisa berinteraksi dengan kemendadakan. 

Dan ternyata kejutan pertama itu datang dari satpam hotel. Dia meminjamkan motornya kepadaku. Dan tidak mematok bayaran. Berkat motor itu aku berjalan ke Desa Siboruon. Dari jalan raya, aku menyusuri jalan kecil, masuk ke jalan setapak cor-coran di pinggir-pinggir bukit. Perjalanan yang amat menantang ketika jalan cor itu habis, aku menempuh jalan tanah berkerikil agak menanjak. Hingga sampailah ke rumah terakhir. Di sana aku menitipkan motorku.

Hari masih pagi, dan kuberanikan diri menuju Air Terjun Siboruon. Berjalan kaki menyusuri jalan semak yang curam sekali. Untunglah jaraknya tidak begitu jauh. Kulihat air terjun Siboruon itu megah sekali. Kusiapkan kamera untuk mengambil gambar diriku. Tanpa rekan dan tripod, aku harus mencari batu untuk menyangga dan posisi yang tepat untuk mendapatkan gambar yang kukehendaki.

Air Terjun Siboruon. Dokumentasi pribadi.
Air Terjun Siboruon. Dokumentasi pribadi.

Saat asik bercengkerama dengan karema itulah, tiba-tiba muncu suara. Pria tua muncul dari dalam kolam air terjun. Kupastikan dia manusia betulan apa bukan. Ternyata tertangkap di kamera. Syukurlah, manusia betulan. Namanya Siahaan. Kami pun mengobrol banyak dalam keterbatasan bahasa karena dia tidak memiliki banyak kosa kata dalam Bahasa Indonesia.

Itu adalah sekelumit perjalananku ke Toba. Sebenarnya masih panjang dan banyak ceritanya. Dari Tao Silalahi kami ke melanjutkan perjalanan, mencicipi kopi Sitalbak, hingga makan malam terakhir di Lagos. Seru sekali. Mungkin foto-fotonya bakal selalu update di Instagramku.

Bila ada kesempatan lain, ingin sekali aku mengajak istriku ke Toba. Sebab Toba sebenarnya sangat romantis. Sayang sekali hotel sebagus Labersa, pemandangan indah, makanan enak, hanya kunikmati sendiri tanpa kekasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun