Tantangan berikutnya adalah minta tanda tangan mereka. Sial betul, meski libur, kami dibekali buku kegiatan ramadhan. Isi kultum harus kami simak dan catat di buku itu. Seusai salat kami berebutan antre meminta tanda tangan. Sialnya pernah satu kali sang penceramah memeriksa isi catatan. Karena dianggap terlalu pendek, aku dihukum ditaruh di antrean paling belakang lagi.
Kenangan-kenangan masa kecil itu berkelindan dan tak bisa terulang kembali.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H