Dua kali aku berkunjung ke Kepulauan Riau. Untuk keperluan yang berbeda. Pertama, aku ikut mengajar sebuah workshop di Kanwil Ditjen Perbendaharaan Kepulauan Riau. Kedua, aku menjadi festival sastra Bintan.
aku menyempatkan diri untuk berkeliling Bintan hingga Dompak. Kebudayaan Melayu begitu kental. Islam dan tradisi menyatu sehingga nampak oleh kita, di Kepri, unsur budaya dan spiritualitas tak bisa dipisahkan.
Penyatuan dua hal tersebut juga terlihat dari pembangunan masjid. Ada banyak masjid di Kepri yang begitu ikonik. Ia bukan cuma jadi tempat ibadah, tetapi juga jadi tempat wisata dan kebanggaan masyarakat Kepri. Ya, tidak hanya muslim yang datang ke masjid-masjid itu, nonmuslim juga (yang mayoritas wisatawan dari dalam dan luar negeri) turut mengagumi masjid-masjid.
Walaupun tradisi keislamannya begitu kuat, Kepri sangat toleran lho sesuai dengan budaya Melayu. Hal itu terlihat dari penyelenggaraan Festival Tahun Baru Imlek yang selalu meriah. Â Acara festival ini antara lain pawai Imlek, parade busana pengantin ala tionghoa, parade dewa, parade baju adat tionghoa, atraksi dragon, barongsai, reog, kuda lumping, pentas seni, tarian tionghoa, konser artis tionghoa, drum band dan pesta kembang api.
Berikut beberapa masjid ikonik di Kepulauan Riau:
Masjid Raya Dompak/Masjid Nur Ilahi
Masjid Al Hidayah
Masjid Keling Tanjung Pinang
Diperkirakan, masjid Keling berdiri diperkirakan awal abad 19. Â Sebab, dalam catatan Pendeta (Misionaris) Eberhard Rottmann Rottge saat datang ke Tanjungpinang tahun 1834 mengantikan Pendeta Dirk Lenting, ia sudah melihat keberadaan Masjid Keling.
Masjid Sultan Riau
Pulau penyengat pernah menjadi menjadi pusat pemerintahan Yang Dipertuan Muda Kerajaan Riau, di awal abad 19. Namanya ditambah menjadii Penyengat Indera Sakti.
Masjid Sultan Riau ini merupakan salah satu peninggalan Kesultanan Melayu Riau-Lingga. Masjid Sultan Riau ini dibangun pada masa awal pemerintahan YDM Raja Abdurrahman (1832-1844) yang menggantikan ayahnya, Raja Ja'far yang mangkat pada tahun 1832. Masjid ini merupakan bangunan yang kokoh warisan kesultanan Melayu yang sampai saat ini masih tetap berdiri tegak.
Masjid Pink
Masjid Agung Natuna
Masjid Raya Batam
Nah, bagus-bagus kan masjidnya. Tapi jangan dijadikan tempat berfoto saja ya. Perbanyak ibadahnya di sana. Apalagi kalau cowok. Kudu banget tuh salat berjamaah di masjid. Sayangnya, lagi pandemi.
Catatan:
Tulisan tentang ini berjudul awal Masjid Ikonik di Kepulauan Riau dan dipublikasikan di Catatan Pringadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H