4. Kepanikan
Orang Indonesia, mohon maaf, banyak yang belum teredukasi dengan baik. Bahkan negars dg edukasi yang baik pun masih akan panik. Setidaknya melakukan panic buying.
Pemerintah harus memberlakukan aturan dan penegakannya dengan tegas semisal pembatasan jumlah pembelian, dll.
...
Dengan alasan dan tantangan itu, sebenarnya kita tidak perlu berdebat panjang lebar. Cukup jelaskan apa sih strategi nyata Pemerintah kalau tidam lockdown. Jangan lagi bekerja dalam senyap. Ini saatnya juga mengedukasi masyarakat lewat komunikasi yang baik.
Buat saya, pertimbangan lockdown yang utama bukanlah soal perekonomian, tapi kapasitas kesehatan. Sejumlah negara menutup dirinha ketika jujur pada kapasitas yang mereka miliki. Kuwait ketika menyentuh angka 100, Filipina di bawah 100, Mongolia hanya satu kasus. Malaysia ketika angka menyentuh 490 dan paham potensi superspreadet. Indonesia bagaimana? Berapa kemampuan fasilitss kesehatannya?
Jangan sampai semuanya terlambat seperti Italia yang akhirnya ingin berwacana memilih pasien yang punya potensi sembuh lebih besar dan membiarkan pasien parah mati perlahan karena ketidakmampuan kapasitas kesehatannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H