Bali. Yes. Liburan. Sah jika berpikir demikian.
Namun, Bali rupanya menyimpan banyak permasalahan lingkungan. Sebut saja satu isu yang melulu digaungkan Jrinx Superman is Dead. Yak, reklamasi. Belum lagi masalah sampahnya. Bayangkan, hampir rata-rata 6 meter kubik sampah dikirim dari satu sungai dan berakhir di lautÂ
Saras Dewi, dosen filsafat UI yang menulis buku Ekofenomenologi (2015) yang menguraikan ketimpangan hubungan antara manusia dengan lingkungan juga merasa gelisah dengan rusaknya lingkungan Bali. Tadinya sih saya berharap Saras Dewi akan menjadi salah satu narasumber mengingat field trip kali ini ke Bali.
Perlu alasan apalagi untuk ikut Danone Blogger Academy 2019?
Buatku, pengetahuan mahal harganya. Kita tidak lagi mengalami masa-masa seperti Joseon di Korea Selatan ketika pengetahuan hanya menjadi milik kaum bangsawan. Kita juga sudah berada di alam demokrasi, ketika pengetahuan tidak perlu dianggap berbahaya seperti masa-masa kelam abad pertengahan. Ya, meski, masih ada saja orang-orang yang menyita buku karena tidak sesuai dengan seleranya.
Dengan alasan itu saja sebenarnya sungguh mencukupi untuk bisa mengikuti rangkaian kegiatan Danone Blogger Academy 2019.Â
Belum lagi jika ditambah benefit lain seperti jaringan pertemanan. Tahun lalu kami berdua puluh. Teman-teman angkatanku luar biasa. Prestasi mereka sungguh keren. Sebagai umat yang baik, aku selalu percaya bahwa silaturahmi adalah jalan membuka pintu rejeki. Dari mereka aku mendapatkan tidak sedikit peluang untuk berekspresi. Hingga akhirnya bisa mengikuti berbagai kegiatan sebagai blogger. Belum diakumulasi dengan berbagai ilmu lain dalam kegiatan tersebut. Tentu, tidak menampik pula, kegiatan ini hadiah-hadiahnya lumayan. Â Jadi ilmu dapat, materi dapat.
Kenapa harus mengajak saya ke Bali?
Dalam Curiculum Vitae, saya cantumkan salah satu prestasi: Pemenang Danone Blogger Academy 2018. Saat tugas akhir, kami diminta membuat cerita dengan gaya story telling. Aku terpilih menjadi salah satu pemenang. Tulisanku, bisa ditebak, pasti tentang air dan kehidupan: Bijak Merawat Mata Air.
Ada beberapa hal yang menjadi nilai tambahku dibandingkan peserta yang lain. Boleh aku menyebut diriku sebagai sastrawan. Lebih dari 10 buku sastra sudah aku hasilkan mulai dari kumpulan puisi, kumpulan cerpen, dan novel. Buku terbaruku akan terbit 12 Agustus nanti. Judulnya "Sejumlah Pertanyaan tentang Cinta" diterbitkan Elexmedia.