Mohon tunggu...
Pringadi Abdi Surya
Pringadi Abdi Surya Mohon Tunggu... Penulis - Pejalan kreatif

Lahir di Palembang. Menulis puisi, cerpen, dan novel. Instagram @pringadisurya. Catatan pribadi http://catatanpringadi.com Instagramnya @pringadisurya dan Twitter @pringadi_as

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Ketika Rumah Tak Sekadar Mimpi

19 Desember 2018   08:47 Diperbarui: 19 Desember 2018   08:53 520
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Komplek Perumahan. Dokumentasi pengembang, Bimo.

Acara ulang tahun BTN. Dokpri.
Acara ulang tahun BTN. Dokpri.

Dalam ulang tahunnya itu, 10 Desember kemarin, BTN menggelar acara talkshow bertajuk "Spirit of KPR -Growing with Millenials" yang melibatkan ratusan milenial sebagai partisipan. Narasumber yang hadir tak main-main. Salah satunya adalah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, PakBasuki.

Dalam kesempatan tersebut, Pak Basuki menjanjikan, tahun 2019, akan ada skema baru kepemilikan rumah. "Masih digodog. Mungkin tidak ada batasan gaji, Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang sekarang terbatas Rp 4 juta-7 juta,"ujarnya.

Menyediakan rumah bagi milenial dengan memperhatikan daya beli. Sumber: Kompas.
Menyediakan rumah bagi milenial dengan memperhatikan daya beli. Sumber: Kompas.
Dengan skema ini, nantinya diharapkan para generasi milenial bisa membangun rumah sesuai dengan ukuran yang diinginkan. Yang penting, millenial memiliki kemampuan finansial untuk membiayai rumah impiannya. Jangan sampai tidak memikirkan untuk punya hunian.

Direktur BTN Maryono selanjutnya mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekonomi khususnya sektor properti tidak lepas dari peran para milenial. Bank BTN menilai milenial bukan hanya menjadi obyek tapi juga subyek yang akan menjadi pendorong utama sektor properti.

Dengan proyeksi pertumbuhan jumlah penduduk berusia produktif khususnya generasi milenial, Bank BTN berupaya mengoptimalkan peran mereka di sektor properti baik dari sisi supply maupun demand.

Kata kuncinya tetap bagaimana milenial mampun mengubah pola pikir agar punya rumah. Untuk itu, anak-anak muda itu dituntut untuk memiliki ilmu pengelolaan penghasilan agar dapat menyisihkan uangnya untuk membayar DP rumah dan cicilannya.

Narasumber dari ZAP Finance, Prita membagikan resep alokasi penghasilan. Menurutnya, alokasi ideal agar kita punya rumah adalah:

- 60% digunakan untuk biaya hidup, yaitu biaya kebutuhan pokok plus cicilan pinjaman. Maksimal cicilan pinjaman adalah 30%.

- 15% disisihkan untuk investasi

- 10% gaya hidup

- 10% dana darurat/asuransi

- 5% untuk zakat, infaq dan sedekah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun