aku pulang ke rumah dan ia akan memelukku
kemudian ia akan memburu, tak membiarkan es krim itu meleleh
kemudian ia juga tak akan tahu, hatiku juga tengah meleleh
Kenapa Campina? Mungkin tak banyak yang tahu sejarah Campina, mengira es krim ini buatan luar negeri dan segala macam. Tidak demikian adanya. Saya pernah membaca dan tersentuh dengan kisah Campina. Pada tahun 1972, Campina didirikan dan mulanya dibuat di garasi. Nama CV-nya CV Pranoto, diambil dari nama Darmo Hadipranoto. Kebetulan pula, nama kakak kandung saya Adi Pranoto.
Di luar itu, Campina juga menunjukkan dirinya bukan sekadar perusahaan yang berorientasi keuntungan. Campina pernah mendapat penghargaan dari Menteri Lingkungan Hidup. Indonesia Green Company Achievement 2017.
Satu lagi yang penting, Campina menunjukkan kebanggaannya pada bahasa Indonesia dengan menggunakan kata "es krim" bukan "ice cream"". Hal ini secara tersirat menunjukkan percaya diri kita sebagai bangsa, ditengah gempuran inferioritas pada produk dan bahasa asing.
Sekarang, saya dan keluarga sudah tinggal bersama. Campina tetap ada dalam kebersamaan kami, terutama pada akhir pekan, setiap habis berenang. Pasti anak saya yang kini sudah kelas 1 SD itu akan menggamit tangan saya dan mengajak saya ke bakul es krim, dan ia pasti akan memilih rasa vanila. Tak apa bila negara tak selamanya jadi pemersatu, Campina yang tetap jadi pemersatu aku dan anakku.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H