Mohon tunggu...
Pringadi Abdi Surya
Pringadi Abdi Surya Mohon Tunggu... Penulis - Pejalan kreatif

Lahir di Palembang. Menulis puisi, cerpen, dan novel. Instagram @pringadisurya. Catatan pribadi http://catatanpringadi.com Instagramnya @pringadisurya dan Twitter @pringadi_as

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Buka Puasa Bersama OJK

21 Juni 2017   15:27 Diperbarui: 21 Juni 2017   15:31 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana keseruan para blogger.

"Ada yang tahu tengah-tengahnya masjid?" Tanya Komika Panca pada saat acara Kompasiana Nangkring Minggu (18/06) lalu. "Tengah-tengahnya masjid itu di depan mimbar. Coba simak kalau mau ada ceramah. Protokolernya bilang Terima kasih kepada Bapak Ustadz yang sudah berkenan hadir di tengah-tengah kita. Itu Ustadz di depan mimbar 'kan?"

Kehadiran Panca Atis dalam acara dialog dan buka puasa blogger bersama OJK itu berhasil mencairkan suasana. Bertempat di Double Tree by Hilton Hotel Jakarta, lebih dari 100 blogger hadir dalam acara yang bertajuk Saatnya Lebih Dekat dengan Keuangan Syariahtersebut. Sejak tahun 2015, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memang terus melakukan sosialisasi dan edukasi terkait kampanye Aku Cinta Keuangan Syariah (ACKS). Dan bertepatan dengan Ramadhan tahun ini, OJK kembali bekerja sama dengan Kompasiana menggelar Dialog dan Buka Puasa Bersama, sebagai bentuk sosialisasi terkait instrumen keuangan syariah dan edukasi kampanye ACKS yang berkelanjutan.

Pak Triyono memberikan sambutan. Dokumentasi pribadi.
Pak Triyono memberikan sambutan. Dokumentasi pribadi.
Triyono, Kepala Departemen Komunikasi dan Internasional OJK, dalam sambutannya mengatakan saat ini mungkin banyak yang belum mengetahui bahwa instrumen keuangan syariah, tidak hanya perbankan syariahnya saja, tetapi juga terdiri dari Pasar Modal Syariah dan Industri Keuangan Non Bank (IKNB) Syariah. "OJK percaya Blogger memiliki peran penting dalam mengedukasi masyarakat di era digital dengan konten-konten edukatif dan bermanfaat," lanjutnya. "Meningkatnya tingkat literasi keuangan juga tidak lepas dari peran para Blogger, khususnya yang menulis tentang topik-topik keuangan. Semoga saja acara ini menjadi ruang silaturahmi, sharing, dan diskusi antara Blogger dan OJK," tambahnya lagi.

Talkshow interaktif pun dimulai. Dalam kesempatan itu,dihadirkan tiga pembicara sekaligus, yakni Setiawan Budi Utomo yang menjabat sebagai Deputi Direktur Pengembangan Produk dan Edukasi Perbankan Syariah OJK, Mohammad Touriq sebagai Deputi Direktur Pasar Modal Syariah, dan Moch Muchlasin, Direktur IKNB Syariah dengan dimoderatori oleh COO Kompasiana, Iskandar Zulkarnaen.

Di dalam Roadmap Perbankan Syariah (2015-2019) diterangkan visi Perbankan Syariah yakni berkontribusi signifikan bagi pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, pemerataan pembangunan dan stabilitas sistem keuangan serta berdaya saing tinggi. Dari visi ini dapat dilihat bahwa ekonomi syariah sesungguhnya juga memiliki nilai-nilai yang sama dengan nilai luhur dan budaya yang dimiliki bangsa Indonesia serta tujuan pembangunan nasional.

Memberi pemahaman kepada masyarakat mengenai keuangan syariah ini bukan perkara mudah. "Apa sih yang dimaksud bebas riba, gharar dan maysir itu? Apalagi jenis-jenis transaksinya, pasti butuh satu semester," ungkap Setiawan Budi Utomo.

Setiawan Budi Utomo memberikan penjelasan terkait Perbankan Syariah.
Setiawan Budi Utomo memberikan penjelasan terkait Perbankan Syariah.
Hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK)thn 2016 menunjukkan tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah nasional masing-masing sebesar 8,11% dan 11,06%. Jika dilihat secara sektoral, tingkat literasi dan inklusi perbankan syariah mencapai 6,63% dan 9,61%. Artinya,sebenarnya masyarakat sudah mulai menggunakan produk perbankan dan keuangan syariah, namun belum banyak yang paham mengenai produk perbankan dan keuangan syariah itu sendiri.

Narasumber selanjutnya menjelaskan mengenai Industri Keuangan Non Bank (IKNB) Syariah. "Mungkin IKNB lebih tidak terdengar familiar ya? Ada yang pernah mendengar kasus asuransi Pandawa?" ucap Bapak Mochlasin membuka sesinya dengan menyegarkan ingatan blogger mengenai asuransi bodong yang belum lama merebak. "Jadi, IKNB Syariah ini industri keuangan di luar perbankan dan pasar modal yang melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah. Bentuknya, ada yang full-syariah dan ada yang Unit Usaha Syariah (UUS), atau hanya sebagian kegiatan perusahaan saja yang menggunakan prinsip syariah," lanjutnya lagi.

Narasumber terakhir, Pak Touriq, menjelaskan mengenai pentingnya investasi di dalam pasar modal syariah. "Pada tahun 2017 ini, ada 351 saham syariah,"ucapnya. "Daftar saham syariah discreening terlebih dahulu. Pertama, dari sisi business screening dilihat bebas barang haram, bebas riba, gharar dan maysir. Selain itu juga dilakukan financial screening dengan melihat apakah utang berbasis bunga dibandingkan total aset tidak lebih dari 45%? Dan pendapatan non-halal dibandingkan pendapatan halal tidak sampai 10%?" jelas beliau.

Suasana keseruan para blogger.
Suasana keseruan para blogger.
Saat sesi tanya-jawab dibuka, para peserta berebut ingin bertanya. Salah seorang Kompasianer bertanya mengenai produk syariah yang dianggap lebih mahal. Hal ini juga diakui dan sudah ada arah strategis untuk memperkuat permodalan dan skala usaha serta memberbaiki efisiensi.

Selama acara berlangsung, peserta ditantang juga untuk mengikuti flash blogging, instagram competition dan tweet competition. Para blogger tampak serius menyimak, mengetik materi-materi bermanfaat yang didapatkan hingga tak sadar waktu berlalu, saatnya berbuka puasa telah tiba. Setelah berbuka dengan menu-menu yang telah dihidangkan, para peserta yang sibuk mengunggah tulisannya dihibur oleh musik akustik dan penampilan komika, Panca Atis. Hingga tiba pengumuman pemenang. Selamat buat para pemenang!

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun