setelah ini, tak akan ada lagi yang bersedia
membawa cahaya turun dari atas bukit
kaki angin baru saja dipatahkan
saat gagal menginjak pucuk-pucuk cemara
daun-daun yang kehilangan arti
jatuh begitu saja, menjadi batu atau besi
tak sanggup berdamai dengan gravitasi;
dalam suratmu yang terlambat sampai itu
aku memahami kerinduan melihat layang-layang
ingin merdeka dari ikatan benang
menunggu evolusi, dan langit jadi lautan
kau adalah ikan yang berenang di dalam kolamÂ
aku tetap terasing dan selalu gagal berteriak
menanti siapa saja yang rela menjemputku
tanpa kendara, tanpa...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H