Mohon tunggu...
Pringadi Abdi Surya
Pringadi Abdi Surya Mohon Tunggu... Penulis - Pejalan kreatif

Lahir di Palembang. Menulis puisi, cerpen, dan novel. Instagram @pringadisurya. Catatan pribadi http://catatanpringadi.com Instagramnya @pringadisurya dan Twitter @pringadi_as

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Mendengarkan Aku

1 Maret 2017   15:10 Diperbarui: 1 Maret 2017   15:35 672
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Puitisasi lagu Lee HI dan Epic High, Can You Hear My Heart?

Apakah kau mendengarkan aku,

suaraku, yang berusaha meraihmu?

Apakah kau mendengarkan aku kini--

segala yang ada di hatiku?

Seperti butir hujan yang menempel di jendela

Seperti itulah dirimu berupaya melubangi dadaku

Kusimpan semua kata, agar aku dapat melupakanmu

Kuyakinkan diriku, bahwa aku telah, tetapi

pada akhirnya hidupku hanyalah tentangmu

Meski aku butuh dan terus berusaha melupakanmu

Semoga saja ada waktu--

aku yang tak sempurna ini, ingin sekali menghapusmu

Namun, kita terlalu jauh melangkah

tak dapat lagi kembali dan mengubahnya seperti semula

Ketika aku menolehkan kepalaku, kau selalu ada di sana

Semua kenangan ini terlalu sempurna

untukku yang penuh ketidaksempurnaan

Aku berusaha, aku berusaha

tetapi ternyata lebih susah patah hati

ketimbang jatuh cinta

Kaulah yang telah menjadi hidup dan matiku

Aku tak akan mungkin hidup tanpamu

Meski nanti aku akan mati tanpamu

Apakah kau telah mendengarkanku saat ini?

Seperti pada sebuah musim panas, bintang jatuh satu demi satu

dan kenangan-kenangan seperti rintik hujan yang tiba-tiba turun

Aku pikir kau membutuhkan sebuah payung agar tak kehujanan

Aku dapat melihatmu dari jendela mobilku

di antara sorot cahaya dan bising klakson kendaraan lain

Kau tak bertanya aku akan ke mana,

kau sudah tahu aku akan ke mana


Pada itu, kukenang dirimu yang berada dalam genggaman

Aku basah oleh air mataku sendiri

Menoleh ke belakang, aku berada di tempat yang sama

dan hatiku selalu merasa berat

dan langkah kaki yang tak kalah beratnya karena perpisahan

Jika saja aku bisa mengubah segala ini

Ah, apakah kau tengah mendengarkanku,

mendengar kejujuran hatiku?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun