Mohon tunggu...
Yohana Krisna A S
Yohana Krisna A S Mohon Tunggu... Guru - Guru muda yang idealis

Salah satu penulis kumpulan cerpen Color of Heart (2011, Universal Nikko), Malang Dalam Aksara (2017, AnisaAE Publishing). Sarjana Keguruan, sedang mendalami Bahasa Inggris dan Dunia Anak-Anak. *Y Kriesta S*

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aku, Kau, dan Kisah Masa Lalu

12 Juni 2019   09:53 Diperbarui: 12 Juni 2019   10:13 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada derak senja yang lalu

Pada luka-luka yang telah mulai mengering

Pada gundah gelisah dan rindu menggebu

Pada setiap nyanyian malam

Ada keraguan tak kunjung reda

Masihkah ada yang bersedia memelukku yang penuh luka ini ?

|

Pada nyanyian pagi

Pada kisah-kisah yang lalu

Pada cerita yang meninggalkan rindu dan luka dalam

Pada penghujung malam

Ada pertanyaan yang selalu kutanyakan berulang

Mungkinkah memang aku dan kau bisa menjadi kita ?

|

Kau tau ?

Alasan kuceritakan segala kisah masalaluku padamu adalah

Aku mulai lelah pada luka-luka ini

Luka-luka yang memang telah mengering

Yang bahkan tak lagi kurasa sakitnya

Aku lelah menangisinya seorang diri

|

Adanya kau, kuharap

Aku bisa menertawakan luka-luka ini
Bekas-bekas luka yang mungkin sangat mengerikan untuk kau lihat

Tapi sungguh.....

Ajaklah aku tertawa

Menertawakan luka-luka yang pernah sama-sama kita terima dari kisah masa lalu kita

Ajaklah aku tersenyum

Tersenyum pada kenyataan bahwa luka-luka itu memang bukan untuk dilupakan

Tapi untuk bahan pembelajaran berdua

|

Kau yang kini denganku

Maukah kau menertawakan lukamu denganku?
Sekalipun luka yang dibawa oleh orang dari masa lalumu

Maukah kau mengajakku tertawa?
Menertawakan luka yang pernah digores orang di masalaluku

||

Malang, 12 June 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun