Mohon tunggu...
Yohana Krisna A S
Yohana Krisna A S Mohon Tunggu... Guru - Guru muda yang idealis

Salah satu penulis kumpulan cerpen Color of Heart (2011, Universal Nikko), Malang Dalam Aksara (2017, AnisaAE Publishing). Sarjana Keguruan, sedang mendalami Bahasa Inggris dan Dunia Anak-Anak. *Y Kriesta S*

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cinta Itu Tanpa Syarat

6 Februari 2016   10:46 Diperbarui: 6 Februari 2016   11:19 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Kita sama-sama mendapat sesuatu yang berharga darinya, cinta bahkan nyawanya.” Bayu tersenyum. Senyum tulus pertamanya setelah beberapa hari dia merasa sangat terpukul atas kepergian kekasihnya yang terpaut usia dua tahun lebih tua darinya itu.

Tyo menatap Bayu sejenak, kemudian berpaling pada nisan itu lagi. “Dia selalu memberi cinta untuk siapapun. Dan betapa bodohnya aku membunuhnya.”

“Kau tak membunuhnya. Ini pilihan Joanita sendiri. Jangan siksa dia dengan penyesalanmu, Yo.” Bayu sedikit kesal saat mengucapkan itu. Tyo hanya diam.

Untaian doa itu masih terangkai di getaran-getaran bibir mereka. Joanita memang telah pergi. Namun cintanya, aliran darahnya tetap mengalir, bahkan detak jantungnya masih bergerak. Dalam tubuh orang-orang yang dia percaya tak akan pernah mengecewakannya.

“Maaf, mbak, karena telah merenggut hidupmu. Tapi aku janji akan kubuat kau bangga, mbak. Aku janji. Terimakasih sudah memberiku kesempatan untuk membuktikan bahwa aku layak dibanggakan, mbak.” Kemudian Tyo tersenyum. Senyum pertamanya yang tulus dan penuh keyakinan.

“Selamat jalan, Princess. Kau tetap abadi. Terimakasih atas hidup yang kau relakan untuk kami.” Bayu mengusap nisan itu. Kemudian berdiri, berjalan beriringan dengan Tyo meninggalkan area pemakaman yang asri dengan tetap menguntai doa.

Mereka tak tau bahwa sedari tadi Joanita menatap mereka dengan penuh cinta, bahkan ditempat terdekat mereka. Kemudian dia tersenyum, meraih doa-doa yang berterbangan itu, kemudian menjemput malaikatnya menuju bubungan awan yang putih dan suci.

 

Malang, 18 Januari 2012

NB: Untuk semua remaja yang menganggap lelaki yang tidak merokok tidak keren. Jangan menjadi keren dengan merusak diri sendiri. Salam.

*karya yg saya kirim ke suatu redaksi, sayangnya ditolak*
hahahahahhahaaha

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun