“My idea of Christmas, whether old-fashioned or modern, is very simple : Loving Others”
-Bob Hope-
Bangku taman ini masih tetap seperti dulu, sandarannya terbuat dari kayu jati dipadu dengan besi cor yang dicat warna putih. Pelan-pelan tanganku menelusuri permukaannya yang terasa agak kasar di telapak tanganku.
Ah... sudah berapa lama aku tidak kesini? Berapa lama kakiku enggan melangkah mendekati tempat yang dulu selalu kujadikan spot kesayanganku. Tempatku duduk menghabiskan waktu sepulang kerja sambil menunggu shuttle bus yang akan mengantarku pulang. Semua gara-gara dia.... yah... gara-gara dia.
Satu tahun sebelumnya
“Aku suka kamu.”
Tersentak kaget, aku langsung memalingkan wajahku dari buku yang sedang kubaca. Aku melihat wajah yang biasanya tersenyum jahil padaku kali ini memandangku dengan tatapan serius.
“Kamu tidak salah dengar kok. Aku suka kamu. Apakah itu sulit untuk dipahami?” Katanya lagi sambil tersenyum.
“Hm... kenapa?” Tanyaku tanpa kusadari.
“Kenapa? Sungguh pertanyaan yang aneh. Apakah harus ada alasan untuk menyukai seseorang? Kamu memang lucu.” Tawanya gugup.
“Iya. Aku harus tahu apa alasannya. Sampai kamu tega membuang persahabatan kita.” Kataku dengan cepat.