Aduh.... Sekali lagi..... Teriakku putus asa.
Sebelum kegelapan menelanku dengan paksa, kulirik dengan cepat sekelilingku.
Ranjang besi putih, wallpaper motif bunga kecil, nuansa shabby chick terasa sekali, dan kosong.
Thank God, kali ini sepertinya tidak terlalu buruk.
***
Alunan suara saxophone membangunkanku. Tanpa sadar aku bersenandung kecil mengikuti alunan suara saxophone.
selamanya kita akan bersama
melewati segalanya
yang dapat pisahkan kita berdua
“Kak. Hari ini tidak kerja?” Suara saxophone mendadak berhenti, berganti dengan seorang cowok yang sedang memandangiku sambil memegang saxophone.
Masih kebingungan aku terdiam sambil memandanginya. Sial selalu seperti ini saat pertama!
“Kak? Waduh, sepertinya masih hang over ya. Aku buatkan green tea latte kesukaan kakak ya.” Kata cowok itu lagi.
“Iya.” Jawabku pelan.
“Ini Kak. Green tea latte kesukaan kakak. Cepat diminum, mumpung masih hangat.”
Dengan patuh aku menerima mug berisi green tea latte, sambil meniupnya pelan, dan melirik cowok itu. God, please help me a little bit, huh?