Nah, menurutku inilah yang bisa kamu pelajari dari masalahmu :
1) Belajar untuk tidak menjadi seperti mereka
Melihat orang sombong sebel banget ya rasanya ? Nah, ingat-ingatlah perasaan sebel kamu ini ketika suatu saat kamu menjadi senior seperti mereka, jangan membuat orang lain sebel sama kamu loh. Teladanilah Tuhan kita yang memberikan contoh membasuh kaki ke-12 muridnya. Semakin "besar" seseorang dalam posisi mereka seharusnya mereka semakin "merendah", bukan rendah diri yang berarti minder loh, tapi rendah hati.
2) Belajar untuk melihat bahwa semua terjadi karena sebuah alasan
Hari pertama pelayanan kamu sudah dikasih SP, hehe istilahku tuh... well.... mungkin ini adalah maksud Tuhan untuk membentuk kamu, melatih kesabaran kamu dan mengikis ke-aku-an kamu juga, selamat ya princess, kalau dulu kamu adalah bayi rohani yang makanannya adalah susu, sekarang udah naik kelas loh dikasih makanan keras tuh, mau kan naik kelas ?
3) Belajar untuk tidak menyalahkan suatu aliran tapi melihat lebih jauh lagi ke dalam
Dari curhatmu barusan ini aku tahu kalau kamu menyalahkan tempat ibadahmu yang baru ini, yang punya jemaat banyak sampai ribuan jumlahnya. Aku tahu bahwa diam-diam kamu berpikir kalau misalnya kamu melayani di tempat ibadah yang lebih kecil pasti tidak akan menemui hal seperti ini. Sama saja kok princess, mau melayani dimana pun juga, pasti kamu juga akan menemui orang-orang yang seperti itu, yang menganggap kedudukan adalah sesuatu yang harus diberikan penghormatan lebih. Banyak kok serigala berbulu domba, kelihatan rohani sekali waktu didalam tempat ibadah tapi begitu diluar banyak main politiknya, sampai ada yang komersialisasi agama segala loh, agama dipakai untuk cari uang, duh ampunilah mereka Tuhan... By the way, jangan jadi patah semangat ya dengerin penjelasanku ini, kalau misalnya itu menimpa diri kamu suatu hari, ingatlah, yang kamu layani adalah Tuhan bukan mereka, jadi terus maju ya.
"Ya udah, udah cukup aku bicara nih. Princess pasti juga udah dekat rumah kan ? Yang "adem" ya, minum ice cream kesukaan kamu aja di rumah kalau belum "adem" juga. hahaha...."
"Hahaha... ada-ada aja ya kamu... okay deh.. thank you ya buat wejangan tanpa wedang jahenya... loh kok malah ke wedang jahe ya, tambah panas ntar, hihi... tha tha...."
Tin... Tin... pintu gerbang terbuka... masuklah mobilku.... dengan "adem" aku turun dari mobil dan masuk ke rumah.
Thank you God, telah "berbicara" melalui temanku....