Herodotus; sejarah bukan berkembang dan bergerak lurus ke depan dengan tujuan yang pasti, melainkan bergerak melingkar, yang tinggi dan rendahnya lingkaran disebabkan oleh keadaan manusia itu sendiri.Â
R. G. Collingwood; sejarah sebagai penyelidikan tentang hal-hal yang telah dilakukan manusia pada masa yang lampau.Â
Secara keseluruhan, dapat  disimpulkan bahwa arti dari sejarah adalah ilmu pengetahuan yang didapatkan dari peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa lampau yang juga menyangkut manusia sebagai makhluk sosial, sejarah juga dapat dibuktikan dengan bahan kenyataan dan bersifat masuk akal.Â
Untuk lebih meyakinkan para pelajar dan memotivasi mereka, berikut ada beberapa nilai yang bisa kita ambil beserta contohnya:
Edukatif; sejarah dapat mengajarkan generasi muda hal-hal yang baik dan buruk, antagonis dan protagonis, nilai kepahlawanan, dan sebagainya.Â
Contoh: Kita dapat mengetahui bahwa Belanda menerapkan strategi memecah belah bangsa Indonesia melalui politik adu domba (Menjadi lebih ter-edukasi).
Inspiratif; untuk meningkatkan semangat generasi muda untuk terus maju.
Contoh: Kita dapat memberikan pengetahuan kepada generasi yang lebih muda bahwa sejak dahulu kala bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar dan maju (menjadi sumber cerita inspiratif).
Rekreatif; mempelajari sejarah bukan hanya tentang ilmunya, tetapi juga kesenangan di balik proses pembelajaran itu, sejarah dapat memberikan kesenangan seperti sedang berkreasi secara mandiri.Â
Contoh: Dengan mengunjungi berbagai lokasi bersejarah, seperti berkunjung ke candi-candi dan museum, kita dapat menyaksikan hasil karya luar biasa dari masa lampau.Â
Instruktif; guna instruktif sejarah muncul dalam proses penyampaian suatu ilmu pengetahuan.