Mohon tunggu...
MIRANDA NASUTION
MIRANDA NASUTION Mohon Tunggu... Konsultan - Saya perempuan yang hobi menari. Saya anak ragil dari pasangan Alm. Aswan Nst dan Almh Tati Said. Saya punya impian menjadi orang sukses. Motto hidup saya adalah hargai hidup agar hidup menghargai Anda.

Tamatan FISIP USU Departemen Ilmu Komunikasi tahun 2007, pengalaman sebagai adm di collection suatu bank, dan agen asuransi PT. Asuransi Cigna, Tbk di Medan. Finalis Bintang TV 2011 oleh Youngth's management. Pimpinan Redaksi Cilik tahun 2002-2003 (Tabloid Laskar Smunsa Medan).

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Putri Permata Episode Sampai di Istana

22 Mei 2024   09:28 Diperbarui: 22 Mei 2024   09:34 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Anakku akhirnya kau pulang. Ibu sangat merindukanmu."

   "Permata juga Ibu."

    "Ayo kita ke belakang, ayahanda sedang di belakang," Permata pun mengikuti ibunya.

   "Ayah belakangan ini perasaan putri sering tidak tenang jika bersama dengan orang tak dikenal," tanya puteri begitu berjumpa ayahandanya. 

   "Ya jangan begitu bisa menganggu pikiran. Sebenarnya itu hal yang wajar. Cuma enggak enak kalau terus merasa tidak tenang. Permata punya banyak teman adalah anugerah, makanya orang asing awalnya. Lama-lama jadi teman," para pengawal takzim memdengarkan, sudah barang tentu Permata juga  meskipun Permata masih kesal dengan orang asing. 

   "Ayo kita ke dalam," ajak pendekar dan diikuti pengawal. 

   "Ayah, Ibu, kakek, nenek mana?" 

   "Nah itu dia. Mereka sudah menunggumu dari tadi jelas puteri Rembulan. 

   " Kakek, nenek," teriak Permata. 

   "Iya sayang," seraya memeluk cucu tercinta. Ibnda pendekar sampaj meneteskan air mata. 

    "Nenek ingat waktu kau kecil, ayah dan ibumu yang sedang mengendongmu terpisah. Sekarang kamu sudah besar," setelah mereka masuk ruangan, jamuan makan sudah siap. Mereka duduk dan pengawal pun dipersilakan duduk. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun