Kesehatan paling berharga sepanjang masa. Tahap awal menjaga kesehatan ialah memelihara persediaan air bersih. Air bersih berkhasiat menjauhkan diri dari penyakit. Salah satu contoh, orang kegemukan rentan terhadap penyakit. Ternyata minum air putih sangat berkhasiat membuang lemak berlebih.  Bangsa Indonesia pun semakin percaya diri jika sehat jasmani dan rohani dalam persaingan di kancah international.  Warga negara Indonesia harus semangat atau giat menyuarakan "Back to Nature", khususnya masyarakat Sumut. Kalau bisa menjadi contoh bagi masyarakat propinsi lain yang merupakan perwujudan syukur masyarakat Sumut terhindar dari kekeringan. Oleh karena itu, kita wajib menjaga persediaan air bersih bersama-sama pihak yang berwenang, yaitu Tirtanadi.Â
    Kerja sama tidak akan terjalin erat jika masing-masing pihak belum memahami tugas satu sama lain, agar mampu menaklukan isu lingkungan global. Peran serta PDAM Tirtanadi Sumut lebih besar pada masa sekarang, karena dahulu ditemui lebih sedikit pencemaran air, tanah, udara. Saat ini, sungai-sungai besar dan kecil, seperti: Asahan, Bah Gadis, Aek Pane, Ular, Merbau, Deli, dll (merupakan potensi besar bagi pemenuhan kebutuhan air penduduk Sumut) telah menambahi tugas PDAM Tirtanadi Sumatera Utara karena banyak yang telah tercemar.  Sumber pencemaran ekosistem aquatik dapat berasal dari limbah industri, limbah rumah tangga (kotoran manusia, air buangan deterjen), pasar, limbah pertanian, pelabuhan (minyak), dll.Â
     Zat pencemar dapat merusak organ tubuh manusia, misalnya: arsenat, kadmium, krom, timah, air raksa, dll. Beberapa jenis zat tersebut menyebabkan penyakit kanker. Pengolahan air minum yang ada di kota-kota besar seperti di Medan adalah melalui proses:
1.Penyaringan
2.Pengendapan
3.Penyucian hama (desinfectan)
4.Pemulihan (aerase)
 Cara kerjanya air yang masuk dari sungai disaring, dilakukan pengendapan menggunakan AI2(SO4)3 atau Poly Aluminium  Klorit (PAC) sebanyak 100-150 kg per 3 meter kubik air, kalau air sungainya lebih keruh, yaitu BOD (Biochemical Oxygen Demand) lebih dari 4ppm, DO (Dissolved Oxygen) lebih dari 5 ppm, dan Ph air kurang dari 6,5, kemudian dilakukan pembersihan dengan pasir. PAda air jernih ditambahkan kaporit Ca(OCI)2 sebagai desinfectan sebanyak 5-7 kg per 2-3 meter kubik air selama 24 jam.  Untuk memperbaiki Ph air =7 dapat ditambahkan Ca(OH)2. Terakhir air yang telah bersih dipompakan ke dalam tangki dan siap dikirm ke rumah-rumah. Â
    Sementara pembersihan air secara alami adalah air di sekitar kita mengalir ke sungai  dan sebagian meresap ke tanah yang menyebabkan bahan pencemar sebagian akan terurai berarti alam juga partner PDAM Tirtanai. Mengapa manusia tidak? Menyedihkan sekali di era tinggal landas ini masih banyak pemukiman-pemukiman kumuh. Pemukiman ini memiliki sanitasi yang jelek. Pemerintah harus cepat bertindak, meskipun biaya yang dikeluarkan tidak kecil untuk memindahkan penduduk tersebut ke pemukiman yang lebih layak.Â
  Penduduk pun harus menjaga kebersihan, misalnya WCnya perlu dilengkapi dengan septi tank atau jangan membuang hajat di sungai. Swasta sendiri bisa dikatakan sebagai masyarakat yang terikat perjanjian untuk mendapatkan laba, misalnya pabrik. PAbrik-pabrik diwajibkan membangun bak-bak penampungan dan pengolahan limbah.
  Sejarah perkembangan penduduk tampaknya terbagi atas empat zaman, yaitu sebelum pertanian ditemukan, masa pertanian ditemukan hingga awal revolusi industri, hingga perang dunia II, dan hingga dewasa ini. Yang menjadi pertanyaan adalah kapan waktunya penduduk dunia stabil. Sementara itu ulah manusia seringkali menghalang-halangi kestabilan tersebut baik disengaja maupun tidak disengaja. Indonesia cukup berhasil  dalam program KB. Dengan kata lain, hal tersebut memberi semangat bangsa Indonesia membangun seiring berkurangnya tekanan penduduk  Â