Mohon tunggu...
Raja Premi
Raja Premi Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Istilah Utmost Good Faith atau Itikad Sangat Baik Dalam Asuransi

20 Desember 2016   10:35 Diperbarui: 20 Desember 2016   10:39 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Informasi dalam sebuah perjanjian polis sangatlah penting. Nasabah yang benar-benar tahu kondisi dari objek yang ia tanggungkan, wajib menginformasikan segala kondisi objek tersebut kepada pihak asuransi.

Dilain sisi perusahaan asuransi juga perlu mengetahui informasi untuk memastikan apakah permohonan polis nasabah diterima atau tidak.

Kondisi inilah yang dikenal dalam dunia asuransi dengan istilah Utmost Good Faith (UGF).

Apa itu Utmost Good Faith?

Utmost Good Faith merupakan kewajiban Beritikad Sangat Baik nasabah untuk memberitahukan sejelas-jelasnya dan selengkapnya mengenai seluruh fakta-fakta penting yang berkaitan dengan objek yang ditanggungkan / diasuransikan.

Prisip UGF menuntut kejujuran atas semua pengungkapan dan pernyataan semua fakta material serta informasi pribadi yang relevan.

Apa Fakta Material?

Material Facts adalah keterangan-keterangan penting menyangkut objek pertanggungan dan risiko-risiko yang dialihkan dari nasabah kepada pihak asuransi.

Keterangan ini sangat perlu, untuk menetapkan tarif premi dan syarat-syarat pertanggungan lainnya.

Manfaat Utmost Good Faith

Itikad sangat baik ini sangat bermanfaat bagi kedua belah pihak, baik nasabah maupun pihak asuransi.

Keterangan yang sebenarnya-benarnya membuat nasabah tidak akan menampung risiko yang jauh lebih berat dibandingkan dengan Premi Asuransi yang dibayarkan.

UGF juga memudahkan nasabah saat mengajukan klaim. Jika suatu saat terjadi kerugian dan perusahaan asuransi menemukan bahwa informasi yang diberikan ternyata tidak benar, maka mereka bisa menolak untuk membayar klaim.

Contoh

Contohnya dalam Asuransi Jiwa. Ketika nasabah diminta untuk mengungkapkan masalah kesehatan sebelumnya yang pernah diderita. Jika ternyata ada penyakit yang tidak disebutkan, kemudian perusahaan asuransi menemukan riwayat penyakit tersebut pernah diderita, maka klaim kemungkinan akan ditolak.

Contoh lain dalam Asuransi Mobil Online. Perusahaan akan meminta kondisi mobil secara menyeluruh. Namun nasabah lupa atau secara sengaja tidak memberi tahu bahwa ada kerusakan atau lecet pada mobil. Jika terjadi klaim maka asuransi juga akan menolak bahkan membatalkan kontrak.

Dari penjelasan diatas dapat diambil pengertian bahwa UGF sangatlah berguna dalam ijab suatu polisi asuransi.

Kejujuran merupakan hal terbaik yang bisa dilakukan nasabah. Ketidak jujuran bisa menyebabkan nasabah tidak mendapat kompensasi atas kerugian meski telah membayar premi.

Sumber

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun