"Apakah salah seorang di antara kamu ingin memiliki kebun kurma dan anggur yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, di sana dia memiliki segala macam buah-buahan. Kemudian, datanglah masa tua, sedangkan dia memiliki keturunan yang masih kecil-kecil. Lalu, kebun itu ditiup angin kencang yang mengandung api sehingga terbakar. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu memikirkan(-nya)." (QS. Al-Baqarah : 266)
Hikmah dari Ayat Badai Api
Dalam ayat ini, Allah membuat perumpamaan orang yang memiliki kebun kurma dan anggur, dan ketika datang masa tuanya, orang ini berharap agar dapat menikmat hasil kebun itu bersama keturunannya yang masih kecil. Namun, datanglah I'shoorun, angin kencang yang mengandung api sehingga terbakarlah seluruh pepohonan di kebunnya.
Saat ini, Allah menunjukkan ayat tersebut melalui peristiwa nyata yang bisa kita lihat dengan mata kepala sendiri. Betapa banyak orang-orang yang tinggal di Los Angeles adalah para orangtua, yang berharap bisa menikmati aset hasil kerja keras mereka di waktu masih muda dan kuat. Namun, dalam sehari langsung lenyap!
Kita bisa membayangkan bagaimana perasaan mereka. Sakit, sedih, putus harapan, hingga adanya penyesalan.
Namun, kita tidak akan membahas hal tersebut. Kita ambil hikmah dari ayat yang menunjukkan kemiripan dengan peristiwa "Firenado" di Los Angeles tersebut. Sejatinya, Firman Allah tentang I'shoorun dalam surah Al-Baqarah ayat 266 Â adalah perumpamaan bagi orang-orang mukmin yang yang menginfakkan hartanya karena riya'/pamer, membangga-banggakan pemberiannya kepada orang lain dan menyakiti hati orang yang diberi. Nanti di akhirat saat dia sangat membutuhkan ganjaran amal tersebut, dia tidak menjumpainya. Amal perbuatannya hangus dan punah karena niat yang tidak ikhlas dan sikap yang menyakiti orang lain.
Allah menutup ayat tersebut dengan kalimat "Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu memikirkannya," agar kita bisa mengambil pelajaran bahwa segala amal yang tidak dilandasi keikhlasan hakikatnya akan lenyap seperti kebun yang terbakar oleh badai api.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H