Dalam hal perkataan, Rasulullah Saw dikenal sangat berhati-hati terhadap lidahnya dan memperingatkan dengan keras kepada sahabat-sahabatnya untuk menjaga lidah, sebab orang bisa tersungkur ke neraka karena lidahnya.Â
Ibnu Mas'ud berkata, "Aku mendengar Rasulullah Saw bersabda, Bahwa kebanyakan dosa anak adam itu pada lidahnya." (HR Thabrani dan Baihaqi)
Bahaya yang ditimbulkan oleh lidah jauh lebih besar dosanya dibandingkan yang disebabkan oleh anggota tubuh lainnya. Tangan bisa menganiaya, namun fitnah yang ditimbulkan oleh lidah kita jauh lebih besar dampak dan dosanya.
Kita tidak akan bisa terlepas dari bahaya yang ditimbulkan lidah, selain dengan bertindak diam. Karena itulah, Rasullah Saw memuji orang yang bertindak diam dan mengajak kita semua untuk menahan lidah.
Rasulullah Saw bersabda, "Barangsiapa diam, niscaya ia terlepas (dari bahaya)." (HR Tirmidzi dari Ibnu Umar).
Imam Hasan Al-Basri pernah berkata, "Lidah orang yang berakal berada di belakang hatinya. Ketika sebuah (pikiran) muncul dengan sendirinya, dia memeriksa. Jika bermanfaat baginya, dia akan mengucapkannya tetapi jika itu melawannya, dia akan menahannya. Sedangkan lidah orang bodoh ada di depan hatinya. Ketika dia memutuskan untuk mengatakan sesuatu, dia mengucapkannya terlepas dari apakah itu akan merugikannya atau menguntungkannya."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H