Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kisah Dewan Sekolah Hutan dan Absurditas Standar Pendidikan Modern

11 Januari 2022   07:02 Diperbarui: 11 Januari 2022   07:04 2315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hewan-hewan itu akhirnya mempertanyakan "pendidikan" yang mereka terima. Mereka lebih suka fokus pada kekuatan unik mereka (vectorstock)

"Betul, lebih baik saya mengajari sendiri anak saya terbang," kata induk elang lalu berjalan mengikuti induk monyet ke luar pondok.

Maka, satu per satu para induk hewan itu pergi ke luar pondok dan tidak jadi mendaftarkan anak mereka di Sekolah Hutan. 

Jangan Menilai Anak Dari Satu Jenis Keterampilan Saja

Cerita di atas merupakan adaptasi dari sebuah esai terkenal berjudul "An Education Allegory" yang diterbitkan dalam Journal of Education pada tahun 1898. Amos Dolbear, seorang fisikawan terkenal, menulis karya tersebut dengan nama samaran Aesop Jr.

Esai Dolbear membahas absurditas pendidikan modern dan berfokus pada ketidakmungkinan standar pengujian tunggal untuk semua anak. Dalam karya tersebut, ia menggambarkan sekolah hewan di mana setiap hewan diharapkan mahir berenang, berlari, terbang, dan memanjat.

Tapi, hewan-hewan itu akhirnya mempertanyakan "pendidikan" yang mereka terima. Mereka lebih suka fokus pada kekuatan unik mereka. Mereka melepaskan keterampilan mereka yang lain, menolak pelatihan sekolah. Dengan demikian, masing-masing hewan unggul dalam apa yang mereka kuasai.

Dari esai inilah kemudian muncul sebuah kutipan yang kemudian disematkan pada nama ilmuwan terkenal Albert Einstein:

"Semua orang jenius. Tetapi jika Anda menilai seekor ikan dari kemampuannya memanjat pohon, seumur hidupnya ia akan percaya bahwa ia bodoh."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun