"Betul, lebih baik saya mengajari sendiri anak saya terbang," kata induk elang lalu berjalan mengikuti induk monyet ke luar pondok.
Maka, satu per satu para induk hewan itu pergi ke luar pondok dan tidak jadi mendaftarkan anak mereka di Sekolah Hutan.Â
Jangan Menilai Anak Dari Satu Jenis Keterampilan Saja
Cerita di atas merupakan adaptasi dari sebuah esai terkenal berjudul "An Education Allegory" yang diterbitkan dalam Journal of Education pada tahun 1898. Amos Dolbear, seorang fisikawan terkenal, menulis karya tersebut dengan nama samaran Aesop Jr.
Esai Dolbear membahas absurditas pendidikan modern dan berfokus pada ketidakmungkinan standar pengujian tunggal untuk semua anak. Dalam karya tersebut, ia menggambarkan sekolah hewan di mana setiap hewan diharapkan mahir berenang, berlari, terbang, dan memanjat.
Tapi, hewan-hewan itu akhirnya mempertanyakan "pendidikan" yang mereka terima. Mereka lebih suka fokus pada kekuatan unik mereka. Mereka melepaskan keterampilan mereka yang lain, menolak pelatihan sekolah. Dengan demikian, masing-masing hewan unggul dalam apa yang mereka kuasai.
Dari esai inilah kemudian muncul sebuah kutipan yang kemudian disematkan pada nama ilmuwan terkenal Albert Einstein:
"Semua orang jenius. Tetapi jika Anda menilai seekor ikan dari kemampuannya memanjat pohon, seumur hidupnya ia akan percaya bahwa ia bodoh."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H