Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

"Writing Marketing Mix" dan Anomali Artikel di Kompasiana

11 Desember 2021   08:19 Diperbarui: 11 Desember 2021   08:25 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Artikel yang sudah mendapat lebih dari 100 ribu pembaca ini anomali dari teori writing marketing mix di Kompasiana (ilustrasi diolah pribadi)

Sampai detik ini, saya masih heran sekaligus bingung, mengapa artikel kesehatan dengan topik yang biasa saja (dalam arti bukan topik terkini) bisa dibaca hingga lebih dari seratus ribu kali. Artikel yang saya maksud berjudul Empat Kebiasaan Kecil yang Dapat Merusak Otak Tanpa Kita Sadari.

Sampai detik ini pula, saya masih berpikiran mesin hitung Kompasiana sedang rusak. Di saat artikel-artikel di kategori kesehatan (maupun kategori lainnya) hanya mendapat hitungan tidak sampai 100 kali dibaca, jumlah pembaca artikel tersebut terus naik secara signifikan.

Jika dilihat dari sudut teori pemasaran tulisan online, viralnya artikel tersebut menjadi sebuah anomali. Ya, artikel itu tidak memenuhi syarat bauran pemasaran tulisan online, atau writing marketing mix.

Mengenal Writing Marketing Mix dan Anomali Artikel di Kompasiana

Dalam teori marketing, kita mengenal istilah Marketing Mix, bauran pemasaran berupa akronim 4P: Product, Price, Place, Promotion. Begitu pula dalam dunia penulisan online. 

Bukan penulis terbaik yang berhasil, tapi penulis yang memilih topik (product) yang tepat, dengan promosi terbaik, dengan biaya yang tepat untuk pembaca, dalam publikasi yang tepat pada waktu yang tepat. 

Sekarang, mari kita bedah artikel yang anomali tersebut menurut teori writing marketing mix:

Product

Dalam lingkup dunia penulisan online, memilih topik yang tepat dan cara menyusun tulisan agar mudah diakses pembaca sama dengan membuat produk yang bagus. Menurut teori marketing, produk yang bagus adalah produk yang banyak dicari orang. Begitu pula dengan tulisan, bila kita ingin tulisan kita dibaca banyak orang, maka pilihlah topik yang sedang tren atau viral.

Topik artikel yang sedang kita bedah ini tidak populer. Menurut penulusuran Google Trend, topik yang banyak dicari di internet seminggu terakhir adalah Piala AFF dan Gunung Semeru. Bisa kita lihat, secara produk artikel bertema kesehatan tidak memenuhi syarat untuk bisa menjadi populer dan dibaca banyak orang.

Price

Price, atau harga dalam dunia penulisan adalah lama waktu membaca. Menurut Sudjiwo Tejo dalam bukunya Republik Jancukers, bangsa kita adalah bangsa 140 karakter. Maksudnya, dalam hal literasi bangsa Indonesia lebih menyukai artikel-artikel yang singkat, sesingkat jumlah karakter di Twitter.

Bagi pembaca, waktu adalah uang. Mereka tidak ingin membuang-buang waktu untuk membaca artikel yang panjang dan tidak menarik. 

Hampir semua artikel yang mendapat banyak jumlah pembaca dan menjadi viral adalah artikel-artikel yang pendek, tidak lebih dari 500 kata. Maka, artikel yang kita bedah ini juga tidak memenuhi syarat harga yang bagus: topik tidak populer, dan jumlah kata yang keterlaluan banyaknya.

Place

Place, atau tempat adalah publikasi yang tepat pada waktu yang tepat. Artikel sebagus apa pun, dengan topik yang populer bila tidak dipublikasikan pada tempat yang bagus dan waktu yang tepat tidak akan mendapat banyak pembaca.

Menentukan tempat publikasi lebih mudah. Kompasiana adalah blog bersama yang memiliki rating sangat tinggi dalam hal tingkat keterbacaan dan peringkat pencarian di Google. Hampir setiap kueri atau pencarian dengan kata kunci tertentu di Google menyertakan artikel dari Kompasiana di 5 halaman awal.

Memilih waktu yang tepat itu rumit, dan seringkali itu adalah keberuntungan. Saya pernah menulis artikel Waktu yang Terbaik Menayangkan Tulisan di Kompasiana. Menurut analisa saya di artikel tersebut, waktu terbaik untuk menayangkan artikel di Kompasiana adalah pada pukul 7-9 pagi dan pukul 9-11 malam!

Kalau kita lihat, artikel yang sedah kita bedah anomalinya ini ditayangkan pukul 07.44. Maka, sesuai dengan analisa saya, artikel ini memenuhi syarat bisa mendapat banyak pembaca. Namun, Place atau publikasi yang tepat ini tidak akan berarti jika faktor keempat dari writing marketing mix tidak terpenuhi: promotion.

Promotion

Yang dimaksud promotion dalam teori writing marketing mix adalah penentuan judul, foto ilustrasi, dan distribusi artikel. Agar bisa mendapat banyak pembaca, kebanyakan penulis menggunakan judul yang clickbait, tak terkecuali wartawan dari media-media online sekarang ini. Begitu pula dalam hal pemilihan foto ilustrasi, demi viralitas tak jarang ada yang menggunakan foto-foto hoax.

Menurut David Ogilvy, mahaguru Copywriting, rata-rata lima kali lebih banyak orang membaca judul artikel daripada isinya. Jika kita bisa memilih judul yang tepat, itu sama artinya kita sudah mengerjakan 80 persen pekerjaan kita.

Jika kita amati, judul artikel yang sedang kita bahas ini tidak clickbait, juga tidak terlalu menarik. Normatif saja, sebagaimana kebanyakan judul artikel-artikel lain di Kompasiana yang tidak mengejar target pembaca. Foto ilustrasinya pun biasa, orang yang sedang santai membaca buku. Bukan jenis foto ilustrasi yang bisa mengundang perhatian pembaca.

Dari sisi distribusi, artikel ini tidak diiklankan di media sosial mana pun, kecuali di media sosial Kompasiana karena terpilih menjadi Artikel Utama. Berbeda dengan beberapa artikel viral lainnya, yang konon penulisnya sampai memasang iklan di Google Ads agar artikelnya mendapat banyak klik.

Kesimpulan

Dari hasil pembedahan di atas, kita bisa menemukan fakta menarik bahwa artikel yang sudah mendapat 100 ribu pembaca ini anomali dari teori writing marketing mix artikel yang bisa menjadi viral di Kompasiana. Makanya, sampai sekarang pun saya masih kebingungan mencari sumber penyebab viralitas artikel tersebut. Atau memang seperti dugaan saya, bahwa mesin hitung pembaca Kompasiana sedang rusak?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun