Tentu saja, agar papan wajah dirinya dapat dipasang di stadion, Muller harus meminta ijin kepada pihak manajemen klub dan pemilik stadion. Beruntung, manajemen klub Borussia Moenchengladbach mengijinkan dan menganggap ide ini sangat unik dan kreatif sebagai bentuk loyalitas suporter kepada klub.Â
"Ketika pemain melewati terowongan dan Anda melihat para 'pendukung' itu di tribun, Anda merasa seseorang sedang mengawasi Anda," kata Markus Aretz, kepala media dan komunikasi Borussia Mnchengladbach kepada Time.Â
"Ini perasaan yang bagus untuk para pemain. Itu menyenangkan. Itu adalah pernyataan dari para penggemar bahwa mereka ingin bersama tim. Ini adalah pernyataan bagi kami: para penggemar adalah bagian dari permainan."
Menurut Mller, saat pertama kali idenya ini dikampanyekan, dirinya langsung menerima 10 ribu pesanan. Untuk foto mereka, penggemar harus mengenakan kaus klub dan mengenakan syal mereka.
Tak hanya dari suporter Borussia Moenchengladbach, Ingo Muller bahkan menerima pesanan dari suporter tim tamu yang akan bertanding melawan klub favoritnya itu. Sehingga ketika tim mereka melakukan perjalanan ke Mnchengladbach, suporternya akan berada di pertandingan juga --- mencemooh tim tuan rumah, setidaknya dalam semangat.
Hasil dari penjualan tiket papan wajah ini sebagian besar masuk ke kantong klub, dan sebagian lagi untuk suporter yang terkena dampak pandemi.Â
Papan Wajah Suporter Jadi Solusi Klub Sepak Bola di Masa Pandemi
Setelah papan wajah ini terpampang di stadion, Ingo Muller langsung kebanjiran pesanan. Tak hanya dari klub-klub lokal Jerman, Muller menerima banyak pertanyaan konsultasi dari klub-klub di setidaknya 15 negara, termasuk Swedia, Kolombia, Cina, Rusia, Serbia, dan Austria. Muller diminta merancang program yang sama, mencetak papan wajah suporter.
Itu sebabnya saat pertandingan sepak bola klub-klub Eropa disiarkan di televisi, kita melihat stadion sepertinya penuh dengan penonton. Faktanya, hampir sebagian besar kerumunan penonton yang terlihat di layar televisi hanya papan wajah suporter.Â
Program papan wajah suporter ini bisa menjadi solusi klub-klub sepak bola tanah air untuk menyiasati pemasukan klub. Dengan begitu, klub tak hanya mendapat pemasukan, melainkan juga dukungan dalam bentuk semangat suporternya yang hadir ke stadion lewat papan wajah mereka. Suporter klub juga akan merasa dihargai, dan mengutip Markus Aretz, suporter bisa menjadi bagian dari pertandingan sepak bola di masa pandemi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H