Kompetisi sepak bola tanah air hampir pasti akan kembali bergulir seiring terbitnya ijin dari pihak Kepolisian. Menurut kabar sementara, dari hasil pertemuan para manajer klub Liga 1, kompetisi sepak bola yang kali ini disponsori BRI akan dimulai lagi pada Jumat, 27 Agustus 2021.Â
Kompetisi Liga 1 BRI Tanpa Kehadiran Suporter di Stadion
Meskipun sudah mendapat restu dari pihak berwenang, Liga 1 kali ini akan berlangsung tanpa kehadiran suporter di stadion. Kondisi pandemi yang masih cukup tinggi membuat stadion-stadion terlihat kosong. Hanya ada 22 pemain sepak bola, di tambah wasit, perangkat pertandingan dan official tim.Â
Situasi ini tentu cukup mengkhawatirkan bagi klub-klub sepak bola Indonesia. Selain tiadanya dukungan dari suporter mereka, yang paling mengkhawatirkan adalah tiadanya pemasukan karena hampir sebagian besar klub menggantungkan pemasukan mereka dari suporter.Â
Jika setiap kali bertanding di stadion tidak ada penonton, tentu tak ada aliran kas masuk. Klub hanya bisa menggantungkan pemasukan dari kontrak sponsor, jatah hak siar televisi dan subsidi dari penyelenggara kompetisi.
Kekhawatiran ini terbaca oleh manajemen klub Persela Lamongan. Untuk menyiasati ketidakhadiran suporter, pihak manajemen Persela membuat program pasang papan wajah suporter di stadion.Â
Program ini bertujuan agar suporter tetap dapat menunjukkan dukungan dan kecintaan bagi Persela meskipun belum bisa datang langsung ke Stadion. Suporter Persela yang ingin memasang wajahnya di Stadion Surajaya harus mendaftar di web Persela dan juga membayar biaya senilai Rp150rb - 350rb. Sayangnya, belum ada penjelasan berapa lama durasi papan wajah yang dipasang di bangku penonton di stadion ini.Â
Awal Mula Munculnya Papan Wajah Suporter di Stadion
Memasang wajah suporter di bangku stadion sebenarnya bukan program yang baru. Seiring dibukanya kembali kompetisi sepak bola di tengah pandemi Covid-19, klub-klub di daratan Eropa membuat program ini sejak Mei kemarin.
Ide memasang papan wajah suporter di saat dunia masih menghadapi pandemi Covid-19 datang dari Ingo Muller, seorang suporter klub Borussia Moenchengladbach, Jerman. Suatu hari di bulan Maret, Muller mengeluh kepada istrinya karena tidak bisa bisa menghadiri pertandingan tim klub favoritnya di stadion.
"Dia berkata, 'Jika Anda benar-benar kesal karena tidak pergi ke stadion, ambil saja foto dan kirimkan ke sana,'" kata Mller kepada The Hustle.
Celotehan istrinya langsung meletupkan ide di kepala Muller. Dengan segera dia menghubungi perusahaan digital printing setempat. Tak hanya itu, untuk memudahkan suporter lain yang ingin memasang papan wajahnya di stadion, Muller membuat tim sendiri dan mengembangkan portal web khusus untuk mencetak foto suporter.
Tentu saja, agar papan wajah dirinya dapat dipasang di stadion, Muller harus meminta ijin kepada pihak manajemen klub dan pemilik stadion. Beruntung, manajemen klub Borussia Moenchengladbach mengijinkan dan menganggap ide ini sangat unik dan kreatif sebagai bentuk loyalitas suporter kepada klub.Â
"Ketika pemain melewati terowongan dan Anda melihat para 'pendukung' itu di tribun, Anda merasa seseorang sedang mengawasi Anda," kata Markus Aretz, kepala media dan komunikasi Borussia Mnchengladbach kepada Time.Â
"Ini perasaan yang bagus untuk para pemain. Itu menyenangkan. Itu adalah pernyataan dari para penggemar bahwa mereka ingin bersama tim. Ini adalah pernyataan bagi kami: para penggemar adalah bagian dari permainan."
Menurut Mller, saat pertama kali idenya ini dikampanyekan, dirinya langsung menerima 10 ribu pesanan. Untuk foto mereka, penggemar harus mengenakan kaus klub dan mengenakan syal mereka.
Tak hanya dari suporter Borussia Moenchengladbach, Ingo Muller bahkan menerima pesanan dari suporter tim tamu yang akan bertanding melawan klub favoritnya itu. Sehingga ketika tim mereka melakukan perjalanan ke Mnchengladbach, suporternya akan berada di pertandingan juga --- mencemooh tim tuan rumah, setidaknya dalam semangat.
Hasil dari penjualan tiket papan wajah ini sebagian besar masuk ke kantong klub, dan sebagian lagi untuk suporter yang terkena dampak pandemi.Â
Papan Wajah Suporter Jadi Solusi Klub Sepak Bola di Masa Pandemi
Setelah papan wajah ini terpampang di stadion, Ingo Muller langsung kebanjiran pesanan. Tak hanya dari klub-klub lokal Jerman, Muller menerima banyak pertanyaan konsultasi dari klub-klub di setidaknya 15 negara, termasuk Swedia, Kolombia, Cina, Rusia, Serbia, dan Austria. Muller diminta merancang program yang sama, mencetak papan wajah suporter.
Itu sebabnya saat pertandingan sepak bola klub-klub Eropa disiarkan di televisi, kita melihat stadion sepertinya penuh dengan penonton. Faktanya, hampir sebagian besar kerumunan penonton yang terlihat di layar televisi hanya papan wajah suporter.Â
Program papan wajah suporter ini bisa menjadi solusi klub-klub sepak bola tanah air untuk menyiasati pemasukan klub. Dengan begitu, klub tak hanya mendapat pemasukan, melainkan juga dukungan dalam bentuk semangat suporternya yang hadir ke stadion lewat papan wajah mereka. Suporter klub juga akan merasa dihargai, dan mengutip Markus Aretz, suporter bisa menjadi bagian dari pertandingan sepak bola di masa pandemi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H