Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Mengapa Artikel Spoiler Selalu Laris Manis Dibaca?

14 Agustus 2021   08:04 Diperbarui: 14 Agustus 2021   08:04 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kalau belakangan ini Kompasiana dibanjiri artikel-artikel spoiler, tak usah baper karena memang ada alasannya (ilustrasi: shutterstock)

Banyak kompasianer kolonial mengeluh, Kompasiana sekarang lagi krisis. Sebabnya, hampir setiap minggu jatah artikel terpopuler diisi oleh artikel bertema spoiler, bocoran dari episode terbaru serial manga.

Artikel spoiler ini memiliki tingkat keterbacaan sangat tinggi. Rata-rata di atas seribu pembaca versi mesin hitung Kompasiana (bukan Google Analytics). 

Kondisi ini jauh bertolak belakang dengan tingkat keterbacaan artikel-artikel serius atau artikel non spoiler. Sekalipun artikel itu termasuk aktual dan topiknya sedang panas dibahas masyarakat, jumlah pembacanya masih kalah jauh dibandingkan artikel spoiler One Piece misalnya.

Mengapa bisa terjadi seperti ini?

Benarkah Kompasiana sedang krisis artikel berkualitas?

Tren Pencarian Web dengan Kata Kunci 'Spoiler'

Tidak juga, dan kita tidak bisa menyalahkan Kompasiana atau penulis artikel sepenuhnya. Karena yang menjadi tolok ukur tingkat keterbacaan itu adalah jumlah pembaca, maka mau tidak mau kita juga harus melibatkan selera pembaca.

Supaya obyektif, mari kita melihat data melalui Google Trend dalam 7 hari terakhir. Kalau kita mengetikkan kata kunci spoiler di bilah Google Trends, kita bisa melihat data seperti di bawah ini:

trend kata kunci spoiler dalam 7 hari terakhir (tangkapan layar pribadi)
trend kata kunci spoiler dalam 7 hari terakhir (tangkapan layar pribadi)

Singkatnya, data tersebut menunjukkan bahwa kata kunci spoiler banyak dicari pengguna melalui penelusuran web. Lebih khusus lagi, pengguna internet mencari spoiler One Piece.

Jadi, kalau belakangan ini Kompasiana dibanjiri artikel-artikel spoiler, tak usah baper. Sebagai media murni bisnis, Kompasiana tentu ingin menjaring pembaca sebanyak-banyaknya. Setiap tulisan yang sekiranya bisa mengundang klik dari pengguna internet akan ditayangkan. Bila perlu diberi label pilihan dan ditempatkan di etalase depan. Selama tulisan itu tidak menyalahi aturan dan etika yang berlaku.

Sebagai penulis, kita juga tidak bisa memaksa Kompasiana membatasi tema kreativitas karena Kompasiana adalah portal social blogging alias blog keroyokan. Setiap penulis harus rela berbagi tempat menuangkan ide-ide kreatif mereka di Kompasiana.

Saya sendiri tidak ambil pusing dengan banyaknya penulis yang beralih profesi menjadi penulis spoiler. Setiap orang punya kreativitas masing-masing, dan hak mereka untuk menempatkan kreativitas itu di platform media seperti Kompasiana. Dan hak mereka pula apabila berkat artikel spoiler itu mereka bisa meraih K-Rewards sebanyak-banyaknya. 

Krisis Minat Baca Anak Muda Indonesia

Jadi, yang krisis sebenarnya bukan Kompasiana. Melainkan minat baca masyarakat kita, khususnya minat baca anak muda. Tipikal anak muda Indonesia itu tidak suka bahan bacaan yang serius. Terlalu berat bagi beban pikiran mereka. Apalagi dalam situasi pandemi Covid-19 seperti ini.

Berempatilah pada anak muda Indonesia. Hidup mereka itu sudah penuh tekanan. Mulai dari tugas sekolah atau kuliah yang menumpuk, hingga pola belajar online yang mengharuskan mereka rebahan sepanjang hari. Otak mereka butuh bacaan yang ringan, yang bisa mengurangi stres yang berkepanjangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun