Sebagai penulis, kita juga tidak bisa memaksa Kompasiana membatasi tema kreativitas karena Kompasiana adalah portal social blogging alias blog keroyokan. Setiap penulis harus rela berbagi tempat menuangkan ide-ide kreatif mereka di Kompasiana.
Saya sendiri tidak ambil pusing dengan banyaknya penulis yang beralih profesi menjadi penulis spoiler. Setiap orang punya kreativitas masing-masing, dan hak mereka untuk menempatkan kreativitas itu di platform media seperti Kompasiana. Dan hak mereka pula apabila berkat artikel spoiler itu mereka bisa meraih K-Rewards sebanyak-banyaknya.Â
Krisis Minat Baca Anak Muda Indonesia
Jadi, yang krisis sebenarnya bukan Kompasiana. Melainkan minat baca masyarakat kita, khususnya minat baca anak muda. Tipikal anak muda Indonesia itu tidak suka bahan bacaan yang serius. Terlalu berat bagi beban pikiran mereka. Apalagi dalam situasi pandemi Covid-19 seperti ini.
Berempatilah pada anak muda Indonesia. Hidup mereka itu sudah penuh tekanan. Mulai dari tugas sekolah atau kuliah yang menumpuk, hingga pola belajar online yang mengharuskan mereka rebahan sepanjang hari. Otak mereka butuh bacaan yang ringan, yang bisa mengurangi stres yang berkepanjangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H