Banyak kompasianer kolonial mengeluh, Kompasiana sekarang lagi krisis. Sebabnya, hampir setiap minggu jatah artikel terpopuler diisi oleh artikel bertema spoiler, bocoran dari episode terbaru serial manga.
Artikel spoiler ini memiliki tingkat keterbacaan sangat tinggi. Rata-rata di atas seribu pembaca versi mesin hitung Kompasiana (bukan Google Analytics).Â
Kondisi ini jauh bertolak belakang dengan tingkat keterbacaan artikel-artikel serius atau artikel non spoiler. Sekalipun artikel itu termasuk aktual dan topiknya sedang panas dibahas masyarakat, jumlah pembacanya masih kalah jauh dibandingkan artikel spoiler One Piece misalnya.
Mengapa bisa terjadi seperti ini?
Benarkah Kompasiana sedang krisis artikel berkualitas?
Tren Pencarian Web dengan Kata Kunci 'Spoiler'
Tidak juga, dan kita tidak bisa menyalahkan Kompasiana atau penulis artikel sepenuhnya. Karena yang menjadi tolok ukur tingkat keterbacaan itu adalah jumlah pembaca, maka mau tidak mau kita juga harus melibatkan selera pembaca.
Supaya obyektif, mari kita melihat data melalui Google Trend dalam 7 hari terakhir. Kalau kita mengetikkan kata kunci spoiler di bilah Google Trends, kita bisa melihat data seperti di bawah ini:
Singkatnya, data tersebut menunjukkan bahwa kata kunci spoiler banyak dicari pengguna melalui penelusuran web. Lebih khusus lagi, pengguna internet mencari spoiler One Piece.
Jadi, kalau belakangan ini Kompasiana dibanjiri artikel-artikel spoiler, tak usah baper. Sebagai media murni bisnis, Kompasiana tentu ingin menjaring pembaca sebanyak-banyaknya. Setiap tulisan yang sekiranya bisa mengundang klik dari pengguna internet akan ditayangkan. Bila perlu diberi label pilihan dan ditempatkan di etalase depan. Selama tulisan itu tidak menyalahi aturan dan etika yang berlaku.