Sangat rugi kalau keluarga di rumah yang memiliki anak kecil tidak punya hewan peliharaan. Banyak manfaat yang bisa didapatkan keluarga dari memelihara hewan, terutama terkait dengan tumbuh kembang anak.
Saya sekeluarga termasuk pecinta kucing. Selain anak keturunan dari kucing sebelumnya, kami juga kadang-kadang mengambil kucing-kucing kecil yang ditelantarkan. Bagi kami, kucing-kucing ini sudah seperti anggota keluarga sendiri. Apabila mereka sakit, kami pun ikut merasa sedih.
Baik kucing, burung, anjing, bahkan ikan hias, hewan-hewan peliharaan ini memiliki manfaat yang sangat besar bagi keluarga. Anak-anak yang tumbuh bersama hewan peliharaan memiliki perkembangan mental  yang lebih baik dibandingkan anak-anak lainnya.
Memelihara Hewan Sebagai Sarana Terapi
Sejak satu abad yang lalu, hewan peliharaan dijadikan sarana untuk terapi menenangkan diri. Terapi ini dipopulerkan oleh Florence Nightingale, seorang perawat yang memperhatikan bahwa pasien dengan penyakit kronis merasa lebih baik ketika mereka memiliki kesempatan untuk berinteraksi dengan hewan. Saat ini, program terapi hewan peliharaan ditawarkan tidak hanya di universitas untuk siswa yang stres, tetapi rumah sakit, panti jompo bahkan di sekolah-sekolah dasar dan menengah di luar negeri.
Banyak penelitian telah menunjukkan hasil bagaimana hewan peliharaan dapat membantu menurunkan tekanan darah, mempercepat waktu pemulihan, dan mengurangi stres dan kecemasan. Efek dari terapi hewan peliharaan dapat diukur, seperti yang terlihat oleh peningkatan pelepasan endorfin pada orang yang berinteraksi dengan hewan. Endorfin adalah bahan kimia otak yang dilepaskan dan membuat kita merasa senang dan nyaman.
Memelihara Hewan Mengajarkan Tanggung Jawab pada Anak
Cara paling mudah mengajarkan arti tanggung jawab kepada anak adalah dengan memberi mereka hewan peliharaan. Merawat makhluk hidup berbeda dengan bertanggung jawab mengerjakan tugas-tugas sekolah atau membantu pekerjaan rumah.
Anak-anak akan lebih mengerti arti tanggungjawab, apabila hewan peliharaan mereka tidak diberi makan tentu akan kelaparan. Bila tidak dibersihkan kandangnya akan berisiko terkena penyakit. Bila tidak dimandikan hewan peliharaan akan terlihat kotor dan dekil. Ini semua pelajaran tanggung jawab yang tidak didapatkan anak-anak dari sekolah dan sekedar mengerjakan pekerjaan rumah.
Memelihara Hewan Menumbuhkan Kepercayaan Diri Pada Anak
Seiring dengan tanggung jawab yang diberikan dalam merawat hewan peliharaan, anak-anak bisa mendapatkan kepercayaan diri mereka.
Memelihara Hewan Mengajarkan Anak Arti Empati
Merawat hewan peliharaan yang sangat bergantung pada diri kita akan mengajarkan empati. Anak kita akan belajar membaca kebutuhan hewan peliharaan: apakah dia lapar? Apakah dia perlu keluar? Mungkin kucing di rumah takut angin, hujan, atau suara petir dan perlu dihibur.
Selain itu, empati adalah satu-satunya keterampilan berharga agar anak kita dapat tumbuh dengan rasa kasih sayang.
Memiliki Hewan Peliharaan Meningkatkan Kecerdasan Emosional
Merawat kehidupan lain akan menuntut anak kita menjadi individu yang lebih berbelas kasih. Memberi makan atau mengajak hewan jalan-jalan, pada saat mereka mungkin memiliki hal-hal lain yang lebih mereka sukai, akan berarti bahwa mereka harus keluar dari diri mereka sendiri, dan berlatih untuk tidak mementingkan diri sendiri.
Memelihara Hewan Meningkatkan Keterampilan Verbal Anak
Waktu kecil dulu, anak saya yang masih belajar bicara mencoba mengobrol dengan kucing yang kami pelihara. Kita mungkin pula sering melihat anak-anak kecil lain mencoba bicara dengan hewan-hewan peliharaan di rumah. Melalui cara ini, hewan peliharaan tidak hanya memberikan dukungan sosial dan emosional tetapi juga dukungan keterampilan bahasa kognitif kepada anak-anak. Kehadiran sederhana hewan peliharaan memberikan rangsangan verbal untuk membantu anak berlatih berbicara dan bersosialisasi dengan makhluk lain.
Hewan Peliharaan Dapat Memotivasi Anak untuk Rajin Membaca
Dalam sebuah penelitian terbaru, para ilmuwan dari University of British Columbia (UBC) menemukan bahwa anak-anak membaca lebih banyak dan lebih baik di hadapan seekor anjing, misalnya.
"Temuan ini menunjukkan bahwa anak-anak secara signifikan menghabiskan lebih banyak waktu membaca dan menunjukkan lebih banyak kegigihan ketika seekor anjing - terlepas dari ras atau usia - berada di ruangan sebagai lawan ketika mereka membaca tanpa mereka. Selain itu, anak-anak melaporkan merasa lebih tertarik dan lebih kompeten," jelas Camille Rousseau, mahasiswa doktoral di UBC.
Rousseau melakukan penelitian tersebut bersama Christine Tardif-Williams, seorang profesor di departemen studi anak-anak dan remaja Universitas Brock.
"Penelitian kami berfokus pada apakah seorang anak akan termotivasi untuk terus membaca lebih lama dan bertahan melalui bagian-bagian yang cukup menantang ketika mereka ditemani oleh seekor anjing," jelas Rousseau.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H