Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

3 Level Kesabaran yang Kita Butuhkan di Masa PPKM Level 4

22 Juli 2021   07:38 Diperbarui: 22 Juli 2021   07:41 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesabaran adalah karakteristik utama yang kita butuhkan di masa-masa sulit seperti saat PPKM Level 4 (ilustrasi: envato.com)

Dalam menjalankan perintah Allah, seringkali kita menjadikan kondisi yang kita alami sebagai alasan untuk tidak melaksanakan ketaatan itu sendiri. Self-permission, kata ilmu psikologi. Kta permisif dengan kondisi sehingga menghalangi kita untuk taat menjalankan perintahnya secara mutlak.

Contoh paling sederhana adalah menjalankan salat berjamaah tepat waktu. Ketika azan berkumandang, kita cenderung membiarkan kondisi kita menghalangi ketaatan untuk salat tepat waktu. Kesibukan pekerjaan membuat kita permisif untuk tidak melaksanakan salat berjamaah tepat waktu.

Di masa krisis Covid-19 yang di negara kita sudah mencapai tingkat PPKM Level 4, sabar atas ketaatan dan menjalankan perintah-Nya merupakan ujian kesabaran tingkat paling tinggi. Berbagai macam dispensasi membuat kita abai terhadap aturan.

Jangankan ketaatan kepada aturan Allah Swt, taat terhadap aturan manusia pun kita sering tidak sabar. Berapa banyak yang bisa sabar dan taat melakukan protokol kesehatan selama beraktivitas di luar? Berapa banyak yang bisa sabar dan taat terhadap himbauan pemerintah untuk tetap diam di rumah saja?

***

Krisis Covid-19 adalah keniscayaan takdir Allah. Kita tidak bisa mengelak dan berandai-andai krisis ini tidak terjadi. Pandemi Covid-19 juga menjadi sarana penilaian atas ketakwaan kita.

Apabila kita bersabar, tetap istiqomah di jalan-Nya dan berusaha mengambil hikmah dari musibah ini, maka kita akan berada pada derajat yang lebih tinggi dari sebelumnya. Sebagaimana Allah menciptakan hidup dan mati adalah sebagai sarana menguji siapa di antara kita yang paling baik amalnya. (QS Al Mulk, 67: 2).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun