Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bukan Hiburan yang Kami Butuhkan, Melainkan Kebijakan yang Mampu Menyejahterakan

18 Juli 2021   16:01 Diperbarui: 18 Juli 2021   16:07 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rakyat lebih membutuhkan kebijakan pemerintah yang terarah dan menyejahterakan (ilustrasi: unsplash.com/Markus Winkler)

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno meminta komedian tanah air berkolaborasi untuk menghibur masyarakat Indonesia.

"Kalau kita mendapatkan humor, ada hormon endorfin untuk meredakan nyeri dalam tubuh kita saat tertawa, menonton komedi, mendengarkan musik dan makan cokelat," ujar Sandiaga dalam keterangannya, Rabu, 14 Juli 2021, dikutip dari Tempo.

Sandiaga meyakini peran pelaku ekonomi kreatif, termasuk seniman komedi, dapat menumbuhkan harapan di masa Pandemi Covid-19. Ia menyebut peran komedian yang menghadirkan tayangan berkualitas serta menghibur secara tidak langsung dapat meningkatkan imun seseorang.

Benarkah humor dan tertawa dapat meningkatkan imun tubuh meskipun secara tidak langsung?

Ternyata tidak semudah dan sesederhana itu. Dari berbagai penelitian tentang hubungan antara keadaan emosi dan sistem kekebalan tubuh, para ahli belum berani mengambil kesimpulan pasti bahwa humor dan tertawa dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

"Mungkin tidak sesederhana mengatakan kebahagiaan dapat meningkatkan sistem kekebalan Anda, tetapi mengurangi seberapa banyak Anda terkena dampak stres dapat secara positif mempengaruhi sistem kekebalan tubuh Anda," kata Elizabeth Stewart, Ahli Gizi di Vitl, salah satu perusahaan nutrisi online terbesar di Inggris.

Terlalu sering kita mengukur kadar kebahagiaan seseorang melalui senyuman, seperti yang disimpulkan Menparekraf Sandiaga Uno. Di media sosial, kita menganggap para influencer atau selebriti yang tersenyum dan tertawa mencerminkan kebahagiaan sejati. Kita yakin mereka adalah orang bahagia karena senyum dan tawa mereka.

Kenyataannya, kebahagiaan murni tidak ada hubungannya dengan tawa atau senyuman di wajah kita.

Jeff Sachs, salah satu pencipta Global Happiness Report dan profesor di Universitas Columbia, mendefinisikan kebahagiaan sebagai berikut:

"Kebahagiaan dengan cara hidup seseorang. Ini bukan ukuran utama apakah seseorang tertawa atau tersenyum kemarin, tapi bagaimana perasaan seseorang tentang jalan hidup seseorang."

Definisi ini juga menjelaskan mengapa negara-negara Nordik seperti Finlandia dan Denmark menempati peringkat teratas negara paling bahagia meskipun penduduknya tidak terlalu ceria. Masyarakat di sana bahagia karena kehidupan mereka terjamin dan aman, bukan karena mereka banyak tertawa. 

Kemampuan Mengatasi Stres Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh

Seperti yang dikatakan Elizabeth Stewart, seberapa besar kemampuan kita mengatasi stres, inilah yang dapat secara positif meningkatkan kekebalan tubuh kita. Dan kemampuan mengatasi stres ini tidak diukur dari seberapa sering kita tersenyum atau tertawa.

Menurut World Happiness Report, ada enam variabel kunci yang menjadi tolok ukur kebahagiaan suatu negara, yakni: pendapatan per kapita, kebebasan untuk membuat pilihan hidup, kepercayaan pada pemerintah, tingkat harapan hidup sehat, dukungan sosial dan tingkat kedermawanan masyarakat.

Kebahagiaan penduduk sebuah negara tak bisa dilepaskan dari kebijakan pemerintah. Hubungan antara pemerintah dan kebahagiaan rakyatnya beroperasi di kedua arah: apa yang dilakukan pemerintah mempengaruhi kebahagiaan, dan pada gilirannya kebahagiaan warga di sebagian besar negara menentukan pemerintah seperti apa yang mereka dukung. 

Rakyat Indonesia Butuh Kebijakan yang Menyentuh Langsung

Memang, tidak ada salahnya Menparekraf Sandiaga Uno meminta komedia berkolaborasi menghasilkan konten-konten yang dapat menghibur masyarakat. Sebagai manusia, kita semua butuh hiburan.

Tapi, yang paling dibutuhkan rakyat Indonesia saat ini adalah kebijakan pemerintah yang jelas, terarah dan mampu menyejahterakan rakyatnya. Jika ini bisa dilakukan pemerintah, tanpa dihibur komedian pun rakyat Indonesia akan bahagia dengan sendirinya, dan secara tidak langsung dapat meningkatkan kekebalan tubuh mereka.

Toh tanpa dihibur oleh seniman komedi, rakyat Indonesia setiap hari sudah mendapat hiburan gratis dari pemerintah. Berbagai kebijakan dan peraturan yang tidak masuk akal sudah menjadi lawakan segar setiap saat. Belum lagi ditambahi berbagai pernyataan pejabat pemerintah yang sering tidak sinkron, antara yang satu dengan yang lain. Seolah-olah, pemerintah kita sendirilah yang sedang berusaha menghibur rakyatnya dengan lawakan mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun