Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno meminta komedian tanah air berkolaborasi untuk menghibur masyarakat Indonesia.
"Kalau kita mendapatkan humor, ada hormon endorfin untuk meredakan nyeri dalam tubuh kita saat tertawa, menonton komedi, mendengarkan musik dan makan cokelat," ujar Sandiaga dalam keterangannya, Rabu, 14 Juli 2021, dikutip dari Tempo.
Sandiaga meyakini peran pelaku ekonomi kreatif, termasuk seniman komedi, dapat menumbuhkan harapan di masa Pandemi Covid-19. Ia menyebut peran komedian yang menghadirkan tayangan berkualitas serta menghibur secara tidak langsung dapat meningkatkan imun seseorang.
Benarkah humor dan tertawa dapat meningkatkan imun tubuh meskipun secara tidak langsung?
Ternyata tidak semudah dan sesederhana itu. Dari berbagai penelitian tentang hubungan antara keadaan emosi dan sistem kekebalan tubuh, para ahli belum berani mengambil kesimpulan pasti bahwa humor dan tertawa dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
"Mungkin tidak sesederhana mengatakan kebahagiaan dapat meningkatkan sistem kekebalan Anda, tetapi mengurangi seberapa banyak Anda terkena dampak stres dapat secara positif mempengaruhi sistem kekebalan tubuh Anda," kata Elizabeth Stewart, Ahli Gizi di Vitl, salah satu perusahaan nutrisi online terbesar di Inggris.
Terlalu sering kita mengukur kadar kebahagiaan seseorang melalui senyuman, seperti yang disimpulkan Menparekraf Sandiaga Uno. Di media sosial, kita menganggap para influencer atau selebriti yang tersenyum dan tertawa mencerminkan kebahagiaan sejati. Kita yakin mereka adalah orang bahagia karena senyum dan tawa mereka.
Kenyataannya, kebahagiaan murni tidak ada hubungannya dengan tawa atau senyuman di wajah kita.
Jeff Sachs, salah satu pencipta Global Happiness Report dan profesor di Universitas Columbia, mendefinisikan kebahagiaan sebagai berikut:
"Kebahagiaan dengan cara hidup seseorang. Ini bukan ukuran utama apakah seseorang tertawa atau tersenyum kemarin, tapi bagaimana perasaan seseorang tentang jalan hidup seseorang."
Definisi ini juga menjelaskan mengapa negara-negara Nordik seperti Finlandia dan Denmark menempati peringkat teratas negara paling bahagia meskipun penduduknya tidak terlalu ceria. Masyarakat di sana bahagia karena kehidupan mereka terjamin dan aman, bukan karena mereka banyak tertawa.Â