Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ada Kemungkinan Ibadah Haji 2021 Diselenggarakan dalam Jumlah Simbolis

4 Juni 2021   07:03 Diperbarui: 4 Juni 2021   07:05 804
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tahun ini, Arab Saudi sedang mempertimbangkan "semua opsi" bagi umat Islam agar dapat melakukan ibadah haji (Gulf News)

Pemerintah Indonesia memutuskan untuk tidak memberangkatkan jamaah haji Indonesia pada musim ibadah haji 2021 nanti.

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengumumkan pembatalan pemberangkatan haji tahun 2021 dalam telekonferensi dengan media di Jakarta, Kamis (3/6). Keputusan ini dituangkan dalam Keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor 660 Tahun 2021 tentang Pembatalan Keberangkatan Jamaah Haji pada Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 1442 H/ 2021 M.

Menag menegaskan, keputusan ini sudah melalui kajian mendalam. Kementerian Agama (Kemenag) sudah melakukan pembahasan dengan Komisi VIII DPR RI pada 2 Juni 2021. 

Belum Ada Satu pun Negara yang Mendapat Kuota Haji 2021

Menag mengatakan, dengan mencermati keselamatan jamaah haji, aspek teknis persiapan, dan kebijakan yang diambil oleh otoritas pemerintah Arab Saudi, Komisi VIII DPR RI dalam kesimpulan raker tersebut juga menyampaikan menghormati keputusan yang akan diambil pemerintah.

Pandemi Covid-19 yang menyebar ke hampir seluruh penjuru dunia menjadi alasan utama pemerintah Indonesia membatalkan pemberangkatan jamaah haji 2021. Pada 2020, pemerintah Indonesia juga tidak memberangkatkan jamaah haji. Pada saat itu, pemerintah Arab Saudi hanya mengijinkan 10 ribu umat Islam Saudi dan muslim warga negara asing yang tinggal di Arab Saudi untuk melakukan ibadah haji dengan protokol kesehatan yang sangat ketat.

Sebagaimana yang ditegaskan Menag Yaqut, memang benar hingga sampai saat ini belum ada negara khususnya pengirim calon jamaah haji yang mendapat kouta.

"Ini bahkan tidak hanya Indonesia, tapi semua negara. Jadi sampai saat ini belum ada negara yang mendapat kuota, karena penandatanganan nota kesepahaman memang belum dilakukan," ujar Menag.

Atas dasar belum adanya nota kesepahaman inilah yang membuat pemerintah Indonesia memutuskan untuk tidak memberangkatkan ibadah haji. Selain alasan pandemi Covid-19 yang masih belum terkendali dengan baik.

Jika pemerintah Indonesia memutuskan untuk tidak memberangkatkan jamaah haji, lain lagi dengan pemerintah Pakistan.

Asisten Khusus Perdana Menteri untuk Kerukunan Umat Beragama Maulana Tahir Ashrafi mengatakan bahwa Pakistan siap untuk membuat "semua pengaturan" untuk jamaah haji segera setelah Arab Saudi mengumumkan pedomannya untuk pelaksanaan ibadah haji tahun ini.

"Perdana Menteri Imran Khan telah memberikan instruksi yang jelas kepada Kementerian Agama dan Kementerian Kesehatan untuk membuat semua pengaturan yang diperlukan," kata Ashrafi dalam sebuah wawancara dengan Arab News.

"Ketika pemerintah Saudi akan mengumumkan kebijakan haji tahun ini, kami akan mengikuti itu,"tambah Ashrafi dan menjelaskan bahwa memfasilitasi jemaah dengan segala cara yang mungkin menjadi prioritas pemerintah. 

Kemungkinan Ibadah Haji 2021 Diselenggarakan dalam Jumlah Simbolis

Tahun ini, Arab Saudi sedang mempertimbangkan "semua opsi" bagi umat Islam agar dapat melakukan ibadah haji, meski dunia masih menghadapi pandemi Covid-19. Dikutip dari Gulf News, pihak Kerajaan Arab Saudi mengatakan akan menyelenggarakan haji tahun ini sesuai dengan kontrol kesehatan, keamanan, dan organisasi untuk melindungi kesehatan jemaah di tengah pandemi global virus corona. Kementerian Haji dan Umrah mengatakan peraturan terkait dan rencana eksekutif akan diumumkan kemudian.

"Ada niat bahwa haji akan diizinkan untuk peziarah dari dalam dan luar kerajaan tetapi dalam jumlah simbolis karena pandemi telah memberlakukan pada kami beberapa pembatasan dan kontrol untuk melindungi kesehatan para peziarah," kata Hesham Saeed, wakil menteri Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi.

"Kami sedang mengevaluasi perkembangan virus hingga menit terakhir," katanya kepada televisi swasta Mesir Extra News dikutip dari Gulf News. Ia menambahkan, aturan haji akan segera ditentukan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun