Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengenal Ashoka, Raja India Penyebar Agama Buddha

26 Mei 2021   07:23 Diperbarui: 26 Mei 2021   07:26 4135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peran Ashoka bagi agama Buddha begitu penting, hingga Michael H. Hart dalam bukunya 100 Tokoh Paling Berpengaruh di Dunia menempatkannya di urutan ke-53. Menurut interpretasinya, Hart menyiratkan hampir mustahil agama Buddha bisa menyebar dan berkembang menjadi salah satu agama di dunia tanpa peran Ashoka.

Tidak diketahui dengan pasti tahun kelahiran Ashoka, namun diperkirakan pada 300 SM. Ashoka merupakan cucu dari Chandragupta Maurya, pendiri dinasti Mauryan yang menguasai sebagian besar wilayah India sekaligus pendiri imperium pertama dalam sejarah India.

Pada 273 SM, Ashoka dinobatkan menjadi raja. Mengikuti jejak kakeknya, Ashoka mencoba memperluas wilayah kerajaannya dan berhasil memenangkan perang melawan Kalinga, negara di pantai timur India. Hasil dari peperangan ini ternyata menjadi titik balik hidup Ashoka. 

Raja yang Menentang Peperangan

Dalam delapan tahun penaklukan militernya, Ashoka melihat sendiri betapa ratusan ribu manusia menjadi korban. Saat memenangkan peperangan melawan Kalinga, sekitar 100 ribu orang terbunuh dan lebih banyak lagi yang terluka.

Kenyataan ini menyadarkan Ashoka dan membuatnya menyesal. Seketika itu juga Ashoka memerintahkan pasukannya untuk menghentikan misi penaklukan militer ke beberapa wilayah lain di India. Bahkan Ashoka berbalik menentang segala bentuk peperangan.

Ketika itu, selepas wafatnya Siddhartha Gautama (483 SM), penyebaran agama Buddha terbilang lambat. Sedikit sekali warga kerajaan Maurya yang menjadi pemeluknya.

Menuruti kata hatinya, Ashoka kemudian mengambil Buddha sebagai filosofi religiusnya dan mencoba untuk menerapkan nilai-nilai Dharma, yang di dalamnya termasuk nilai kejujuran, kasih sayang dan antikekerasan. Ashoka juga berhenti berburu dan menjadi vegetarian.

Namun, yang lebih penting dari kesadaran pribadi Ashoka adalah kebijakan manusiawi dan politis yang diambilnya setelah menjadi pemeluk Buddha. Selama masa pemerintahannya, Ashoka mendirikan rumah-rumah sakit dan pusat perlindungan binatang, mengurangi hukum yang keras, membangun jalan dan mempromosikan irigasi.

Dia bahkan menunjuk pejabat khusus yang dikenal sebagai petugas dharma. Tugas pejabat ini memberitahukan masyarakat nilai-nilai kesalehan dan mendorong hubungan antara manusia yang bersahabat.

Pada masa pemerintahannya, masyarakat hidup dengan rukun dalam toleransi antar agama yang harmonis. Meski mengijinkan semua agama berkembang, Ashoka secara khusus memberi perhatian lebih dan menganjurkan warganya untuk memeluk agama Buddha. Misi-misi Buddha dikirim ke berbagai negara asing. 

Penyebaran Buddha selama Pemerintahan Ashoka

Melalui dukungan Ashoka terhadap Buddha, agama ini menyebar luas ke berbagai wilayah dunia. Sebagai gambaran, ketika Ashoka naik tahta, agama Buddha adalah agama lokal kecil yang hanya populer di wilayah barat daya India. Saat Ashoka mangkat, pemeluk Buddha telah meluas ke seluruh India dan menyebar ke negara-negara tetangga.

Lima puluh tahun usai Ashoka mangkat dan imperium Mauryan tumbang, Buddhaisme menyebar ke selatan India (Srilangka) dan ke timur India (Burma). Dari sana, agama ini menyebar ke seluruh Asia Tenggara, ke selatan, ke Malaya dan ke wilayah yang sekarang dikenal sebagai Indonesia. Di Indonesia, masa keemasan agama Buddha terjadi pada masa Dinasti Syailendra, yang ditandai dengan dibangunnya candi Borobudur, candi Buddha terbesar di dunia.

Agama Buddha juga menyebar ke utara, langsung memasuki Tibet dan ke barat daya menuju Afghanistan dan Asia Tengah. Agama ini juga menyebar ke China dan dalam beberapa waktu lamanya menjadi agama utama di sana. Dari China, agama ini kemudian menyebar ke Korea dan Jepang.

Tak pelak, Ashoka di samping Siddhartha Gautama sendiri bertanggung jawab terhadap berkembangnya agama Buddha menjadi agama utama dunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun