Hingga Rasulullah pun menegur Abu Bakar dan bertanya,
"Apa yang engkau tinggalkan untuk keluargamu?"
Abu Bakar menjawab, "Aku tinggalkan (titipkan) keluargaku kepada Allah."
Kedermawanan Abdurrahman bin Auf yang Melampaui Batas
Lain lagi dengan kedermawanan Abdurrahman bin Auf. Sahabat yang termasuk salah satu orang paling awal memeluk Islam ini terkenal sebagai saudagar kaya raya.  Menurut para ahli riwayat, harta kekayaan Abdurrahman bin Auf melebihi gabungan dari sahabat-sahabat Nabi lain yang juga kaya raya. Crazy-nya crazy rich kata anak muda sekarang.
Meski begitu, Abdurrahman bin Auf tak pernah bangga dengan kekayaannya. Malah setiap kali mengingat kekayaan yang dimilikinya, Abdurrahman bin Auf menangis, oleh sebab ia teringat perkataan Rasulullah Saw,
"Wahai Ibnu 'Auf! anda termasuk golongan orang kaya ... dan anda akan masuk surge secara perlahan-lahan . . . ! Pinjamkanlah kekayaan itu kepada Allah, pasti Allah mempermudah langkah anda ... !
Semenjak ia mendengar nasihat Rasulullah ini, Abdurrahman bin Auf tanpa pernah terbersit keraguan selalu membelajakan hartanya di jalan Allah, dan  Allah pun memberi ganjaran kepadanya dengan berlipat ganda.
Di suatu hari ia menjual tanah seharga 40 ribu dinar, kemudian uang itu dibagi-bagikannya semua untuk keluarganya dari Bani Zuhrah, untuk para istri Nabi dan untuk kaum fakir miskin.
Pada suatu hari  pula Abdurrahman bin Auf menyerahkan lima ratus ekor kuda untuk perlengkapan bala tentara Islam, dan di hari yang lain seribu lima ratus kendaraan.Â
Menjelang wafatnya ia berwasiat limapuluh ribu dinar untuk jalan Allah, lalu berwasiat pula bagi setiap orang yang ikut perang Badar dan masih hidup, masing-masing empat ratus dinar. Bahkan Utsman bin Affan r.a. yang terbilang kaya juga mengambil bagiannya dari wasiat itu, serta katanya:
"Harta Abdurrahman bin 'Auf halal lagi bersih, dan memakan harta itu membawa selamat dan berkat".