Melalui Bilal, Allah seolah hendak memberi pelajaran bagi segenap umat manusia, bahwa hitamnya warna kulit dan perbudakan, sekali-kali tidak menjadi penghalang untuk mencapai kebesaran jiwa, asal saja ia beriman dan taat kepada Tuhannya serta memegang teguh tali agamanya.
Kebenaran iman dan keagungan Islam yang diyakini Bilal telah meluangkan baginya dalam kehidupan dan riwayat hidup, suatu kedudukan tinggi pada deretan tokoh-tokoh Islam dan orang-orang sucinya.
Banyak di antara orang-orang terkemuka --- golongan berpengaruh dan mempunyai harta ---yang tidak berhasil mendapatkan sepersepuluh dari keharuman nama yang diperoleh Bilal si Budak Habsyi ini! Bahkan tidak sedikit tokoh-tokoh sejarah yang tidak mencapai separoh kemasyhuran yang dicapai oleh Bilal!
Bilal telah memberikan pelajaran kepada orang-orang yang semasa dengannya, juga bagi orang-orang di segala masa; bagi orang-orang yang seagama dengannya, bahkan bagi pengikut pengikut agama lain; suatu pelajaran berharga yang menjelaskan bahwa kemerdekaan jiwa dan kebebasan nurani, tak dapat dibeli dengan emas separuh bumi, atau dengan siksaan bagaimanapun dahsyatnya ... !
Bilal telah memberikan hikmah luar biasa kepada setiap umat Islam, bahwa kemuliaan dan derajat seorang hamba di sisi Allah Swt, tidak terletak pada kekuasaan maupun kekayaan. Lihatlah, sandal emas Firaun terdampar di kerak neraka, sementara terompah kulit Bilal sudah menggapai pintu surga.
***
Tulisan ini diadaptasi dari kitab Rijal Khaular Rasul karya Khalid Muhammad Khalid
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H