Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Sandal Emas Firaun dan Terompah Kulit Bilal bin Rabah

3 Mei 2021   08:37 Diperbarui: 3 Mei 2021   08:49 9285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bersama dengan kebebasannya, datang pula kemuliaan bagi Bilal. Ketika Rasulullah Saw hijrah dan menetap di Madinah, beliau mensyariatkan azan sebagai panggilan untuk melakukan salat. Siapakah kiranya yang akan menjadi muazin untuk salat lima waktu? Siapa kiranya yang suara takbir dan tahlilnya akan berkumandang ke seluruh pelosok?

Pada hari itu, Rasulullah memilih Bilal sebagai muazinnya, sebagai muazin Islam yang pertama. Dan dengan suaranya yang merdu dan empuk, diisinya hati setiap muslim dengan keimanan dan telinga dengan keharuan, sementara seruannya menggemakan:

"Allahu Akbar. . . Allahu Akbar Allahu Akbar ... Allahu Akbar Asyhadu allailaha illallah

Asyhadu allailaha illallah

Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah Hayya 'alas shalah

Hayya 'alas shalah

Hayya 'alal falah

Hayya alai falah

Allahu Akbar.. . Allahu Akbar La ilaha illallah. . . "

Sandal Emas Firaun di Neraka, Terompah Bilal di Surga

Sungguh pun kepribadian Bilal layak mendapat pujian yang memang ia pantas mendapatkannya. Namun keagungan Islam membawa Bilal untuk selalu rendah hati. 

Laki-laki yang berkulit hitam, kurus kerempeng, tinggi jangkung, berambut lebat dan bercambang tipis --- sebagaimana dilukiskan oleh ahli-ahli riwayat --- akan menundukkan kepala dan memejamkan mata, serta dengan air mata mengalir membasahi pipinya, akan berkata: "Saya ini hanyalah seorang Habsyi, dan kemarin saya seorang budak belian!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun