Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Menggugat Aturan Plagiarisme Kompasiana dengan Teori Repetisi dan Orisinalitas

6 April 2021   07:25 Diperbarui: 6 April 2021   07:46 471
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Meski suatu ide telah ada dan dieksplorasi sebelumnya, tidak berarti perspektif kita tentang ide itu tidak berharga (ilustrasi diolah pribadi)

Dalam mengajarkan bahasa sebagai alat komunikasi, seorang ibu mendikte anaknya dengan mengulang-ulang (repetisi). Hakikatnya, otak kita semakin mudah memahami dan menghafal apabila segala informasi yang ditangkap otak kita diulang terus menerus.

Coba ingat pula saat kita masih sekolah dulu, guru kita sering mengulangi materi pelajaran. Tujuannya juga satu: agar murid-muridnya cepat paham.

Pengulangan atau repetisi adalah bagian yang tidak terelakkan dari sebuah penciptaan dan kreativitas. Dalam setiap pengulangan, kita tidak mengulang secara tepat perintah atau informasi yang pertama. Kita hanya mengambil intinya, kemudian mengolahnya kembali dalam bentuk yang berbeda.

***

Kemarin (05/04), salah satu artikel saya dihapus admin Kompasiana. Alasannya melanggar aturan tentang penayangan konten:

Sesuai ketentuan Kompasiana, kami menghapus postingan Anda yang berjudul "Cara Paling Radikal Agar Bisa Move on dari Mantan" karena menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan konten yang sudah ditayangkan di Kompasiana, dengan atau tanpa menghapus konten sebelumnya.

Pengguna tidak diizinkan untuk mengunggah kembali sebagian atau keseluruhan kontennya untuk menghindari tindakan spamming yang diakibatkan oleh konten yang tayang berulang di Kompasiana.

Menayangkan ulang artikel lama jelas melanggar aturan karena seperti yang dikatakan Kompasiana, hal ini dikategorikan tindakan spamming. Tapi mengutip sebagian artikel milik sendiri dan menayangkannya kembali dengan sudut pandang yang baru, bukan termasuk pelanggaran. Melainkan kreativitas.

Artikel berjudul Cara Paling Radikal Agar Bisa Move on dari Mantan saya tulis dengan mengambil atau mengutip sebagian isi artikel yang pernah kutulis sebelumnya, yakni:

Hanya beberapa paragraf saja yang saya kutip, yang porsinya mungkin tidak lebih dari separuh (sebahagian). Itu pun saya memberi tautan ke artikel aslinya. Selebihnya adalah muatan baru, meskipun temanya tidak jauh berbeda: Mantan dan Move On

Lantas, di mana letak kesalahannya?

Plagiat Haram, Repetisi Halal

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun