Sekalipun saya tidak menyukai, ternyata pekerjaan yang saya jalani mampu memberikan kenyamanan tersendiri. Saya bisa membuat kopi sendiri di pantry kantor. Saya punya akses internet untuk memuaskan dahaga pengetahuan. Dan yang lebih penting lagi, saya punya sumber nafkah yang bisa mencukupi kebutuhan hidup keluarga sehari-hari.
Saat ini, menjadi tenaga penjual mungkin jenis pekerjaan yang paling sering dihindari. Tak ada fresh graduate yang berkeinginan menjadi salesman. Tapi, tetap saja ini adalah jenis pekerjaan, yang beribu kali lebih baik daripada apa yang dilakukan pria di Dhaka, Bangladesh.
"Perlakukan apa yang tidak kamu miliki sebagai ketiadaan. Lihatlah apa yang kamu miliki, hal-hal yang paling kamu hargai, dan pikirkan seberapa besar kamu menginginkannya jika kamu tidak memilikinya saat ini." -- Marcus Aurelius
Di dunia media sosial, hampir mustahil untuk tidak membandingkan diri kita dengan orang lain. Tetapi ingat, apa yang mereka tunjukkan di linimasa media sosial hanyalah sesuatu  yang mereka inginkan kita lihat.
Jika kamu sering merasa iri dengan apa yang dimiliki orang lain, ubahlah pikiranmu. Luangkan waktu menulis apa yang bisa kamu syukuri. Berfokuslah pada apa yang kamu miliki, sekecil apa pun itu.Â
Kesuksesan Orang Lain Tidak Memengaruhi Kehidupan Kita
Ketika orang lain punya pekerjaan yang gajinya fantastis, itu tidak memengaruhi hidup kita. Ketika ada teman yang menemukan jodoh lebih cantik atau lebih tampan, itu tidak masalah karena toh kita sudah punya belahan jiwa sendiri.
Setiap kesuksesan yang sudah diraih orang lain tidak akan memengaruhi linimasa kehidupan kita. Setiap keberhasilan yang didapatkan orang lain tidak menjadi masalah bagi diri kita, karena kesuksesan dan keberhasilan itu tidak diambil dari kita.
Apa yang kita lihat dari kesuksesan dan keberhasilan orang lain itu adalah sebuah cara dari Tuhan untuk menunjukkan pada kita, bahwa sangat mungkin sekali bagi kita untuk menemukan kesuksesan dan keberhasilan yang sama.
Kita tidak harus bersaing untuk mendapatkan sinar matahari. Setiap orang mendapat sinar dari sumber yang sama, dengan satu dan lain cara. Begitu pula dengan hidup, dalam satu bidang pekerjaan yang sama, ada banyak orang yang bisa bersinar.
Semua orang pasti ingin sukses, atau mencapai tahap yang bisa diraih orang lain yang dikagumi. Tapi bukan berarti itu membuat kita berkeinginan untuk bertukar tubuh atau bertukar peran. Kita memang tak bisa memilih terlahir seperti apa, tapi kita bisa memilih untuk menjadi hebat dengan apa yang kita miliki sekarang.
Kurangi mengeluh, perbanyak bersyukur. Dengan begitu, pikiran kita akan beralih dari kelangkaan ke kelimpahan. Kita akan bisa menemukan kepuasan yang lebih besar dalam semua kesenangan hidup yang telah kita lupakan.