Membersihkan kotoran manusia!
Dalam arti harfiah, bukan kiasan.
Foto di atas menunjukkan pria itu terbenam dalam lubang selokan berisi limbah kotoran manusia, telanjang dari pinggang ke atas. Tidak ada kacamata, tidak ada sarung tangan, tidak ada alat pelindung apa pun. Hanya sebuah tongkat kayu yang dipegang rekannya untuk menariknya keluar dari lubang selokan setelah pekerjaannya selesai.
Pria ini tidak pernah mengeluh saat bekerja. Kalau dia mengeluh dan membuka mulut saat bekerja, yah bisa kita bayangkan sendiri apa akibatnya.
Sementara itu pada saat yang sama, kita duduk di kursi kantor yang nyaman yang dapat disesuaikan ketinggian dan ergonomisnya. Di atas meja di sebelah laptop, tersedia secangkir kopi hangat. Di ujung dinding kantor, AC menyala mengalirkan udara sejuk.
Dengan kondisi seperti ini, pikiran kita meneriakkan kebosanan dan iri hati.
"Ugh, coba kalau saya bisa bekerja di kantor A yang suasananya lebih nyaman dan gajinya lebih besar."
"Mengapa saya memiliki pimpinan yang ***** seperti Pak Joko ini sih?"
"Ah, seandainya saya bisa kaya tanpa harus jadi sales yang menjual ini itu."
Syukuri Pekerjaan yang Kita Lakukan Saat Ini
Selama lebih dari 15 tahun, pekerjaan saya adalah salesman. Mulai dari menjual alat-alat rumah tangga door to door, menjual layanan internet kabel hingga kemudian memimpin tim penjualan di sebuah agensi periklanan besar. Selama itu pula tak terhitung berapa kali saya mencoba mengadu nasib, mencari pekerjaan yang saya pikir lebih baik dan lebih layak serta dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan saya. Selama itu pula saya selalu iri dengan teman-teman yang pekerjaannya saya anggap lebih baik.